Bab 43 : sekutu

73 8 2
                                    

Semua orang kebingungan dengan ucapan iruma yang tiba tiba.

Bahkan si pelaku juga sangat kebingungan saat ini.

'omong kosong apa yang aku katakan sebenarnya?' batin iruma panik.

'fix, mati ini mah, bodoh, aku bodoh sekali mengatakan hal yang tidak masuk akal, kenapa otakku malah tak bekerja di saat seperti ini?!'

Karena panik ia mengatakan omong kosong yang tak masuk akal, ia bahkan sampai bingung sendiri.

"Kisah apa yang ingin kau ceritakan?"

Tanpa di sadari sang raja kemudian tertarik dengan ucapan iruma.

"Ya?"

"Haruskah aku mengatakannya dua kali?"

"Oh itu..."

Iruma berpikir keras, ini kesempatan yang tak boleh ia lepaskan begitu saja.

Iruma mengingat ingat setiap cerita yang ia pernah baca sebelumnya. Memilih salah satu diantaranya yang ia ingat dengan jelas setiap alurnya.

Mengingat kisah yang ia ceritakan pada Ameri,

"First Love Memory" celetuk iruma tiba tiba.

"First love memory?"

"Itu adalah kisah yang aku ketahui dari dunia manusia, karena aku tinggal lama di dunia manusia,"

Raja Noriq berpikir dan menimbang nimbang akan keputusan yang akan ia ambil.

"Baiklah,"

Raja Noriq kemudian memerintahkan bawahannya untuk memanggil warganya ke sana untuk mendengarkan cerita iruma.

Semua orang datang ke tempat iruma dan duduk dengan tenang ingin mendengarkan kisah iruma.

Iruma panik, karena ia belum pernah bercerita di hadapan banyak orang.

"Tuan muda, apa ini akan baik baik saja?" Bisik Syil.

"Mungkin, karena itu bantulah aku, dan jadilah karakter dalam kisah itu" balas iruma.

Callista dan Syil saling memandang bertanya dalam benar mereka kisah apa yang akan iruma ceritakan pada mereka semua
.

.

.
Di sisi lain, tempat yang jauh di utara dengan hutan bersalju dan di penuhi monster.

Alexandre sedang bertarung dengan Ghoul dan monster lain.

Pedangnya di lumuri darah para monster, membuatnya lebih terlihat seperti monster.

Ia menghela nafas.

Menatap bulan yang tengah bersinar sangat terang dengan perasaan yang kacau.

Lalu ia merasakan hawa keberadaan seseorang di belakangnya.

"Kau sudah kembali?"

Zenon yang ada di belakang Alexadre.

"Ya begitulah,"

"Apa yang kau lakukan pada anak anak itu?"

"Seperti yang kau perintahkan, aku menyuruh mereka mengikuti arah arus sungai,"

Zenon bersandar santai di batu besar yang ada di sana.

"Sepertinya kau tak melakukan itu" ucap duke curiga

"Ya... Aku menyuruh mereka berenang sedikit," balasnya tanpa rasa bersalah

Alexandre menghela nafas.

"Di saat suhu menginjak -20 derajat kau mendorong mereka ke sungai,"

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang