Bab 50 : Hal tabu

62 11 3
                                    

Setelah puas menangis iruma diam menatap atap tenda termenung sendirian.

Terdengar suara orang orang tengah mengobrol di luar.

Tak lama kemudian Syil datang dengan segelas air di tangannya.

"Tuan muda,"

Panggilan itu membuat iruma tersadar dari lamunannya.

"Ah... Syil aku tak memperhatikan, maaf,"

Syil mengangguk kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Ada sebotol kecil berwarna biru yang keluar dari sakunya.

"Minumlah tuan muda,"

"...apa ini?"

"Ramuan untuk mempercepat penyembuhan"

Iruma bingung.

"Tapi aku baik baik saja"

"Ini untuk berjaga jaga, karena anda telah menggunakan kekuatan anda dengan cara yang tabu, dan jika anda melakukan hal itu penyembuhan alami milik vampir akan berkurang,"

Iruma menerima botol itu dan meminumnya.

Wajah iruma langsung berkerut karena rasa ramuan itu yang luar biasa pahit dan berbau asam.

Tanpa ia sadari juga Syil yang duduk di sebelahnya sedang menahan tawanya.

"Oek... Pahit,"

"Semakin pahit obat, semakin bagus obat itu," balas Syil.

"Kau masih percaya itu?" Ucap iruma dengan wajah tak percaya.

Tantu saja Syil tak membalasnya.

" Syil, ada yang ingin ku tanyakan" ucap iruma serius

"Apa itu?"

"Apa maksudnya menggunakan kekuatanku dengan tabu?"

Syil terdiam sesaat.

"Benar juga, anda belum mendapatkan arahan tentang yang satu ini..."

Ekspresi Syil berubah menjadi serius.

"Tuan muda, apa anda tahu dewa dan kepercayaan yang para vampir layani?"

"Maksudmu legenda itu?"

Iruma pernah mendengarnya di kelas saat pelajaran pewaris.

Dikatakan semua vampir menyembah pada satu hal.

Bulan.

Legenda mengatakan bahwa vampir lahir dari pecahan inti bulan yang jatuh ke bumi.

Emang terdengar seperti omong kosong bagi iruma karena ia telah mendengar kisah batu darah yang turun dari langit dari Yuki.

Tapi ternyata memang ada hubungannya.

Ketika manusia yang telah bermanifestasi menjadi vampir, mereka merasa sangat terikat dengan bulan.

Dan semua kekuatan milik vampir pada dasarnya semakin besar ketika malam bulan purnama yang penuh.

"... Benar tuan muda, karena hal itu ada hal vampir generasi pertama sadari ketika mereka berperang di medan peperangan,"

Syil terdiam sesaat.

"Semakin besar kekuatan yang kau tanggung, semakin banyak hal tabu yang tak boleh kau lakukan"

Iruma terkejut dengan hal itu.

"Hal ini di percaya karena untuk menjaga keseimbangan dunia ini yang di berlakukan oleh Sang Bulan, salah satunya contohnya adalah kemampuan dari keluarga Araide yang berhubungan dengan Seni, mereka tak boleh menciptakan sesuatu yang dapat menganggu struktur dunia ini, misalnya menciptakan patung yang bisa bergerak seperti makhluk hidup...atau kemampuan keluarga nona Callista yang dapat meniru setiap teknik bersenjata, tapi mereka takkan bisa meniru kemampuan vampir lain yang lahir karena manifestasi... Singkatnya semakin kuat kekuatan anda semakin banyak hal tabu dan batasan yang anda tak boleh lakukan,"

Iruma mengangguk.

"Jika anda melakukan hal tabu dari kemampuan yang lahir dari manifestasi anda ketika menjadi vampir, akan ada hukuman yang di jatuhkan kepada orang itu, semakin besar hal tabu yang di lakukan semakin besar hukuman yang di berikan bahkan mungkin hal itu akan merenggut nyawa anda," lanjut Syil.

Iruma merinding di punggungnya.

Iruma memang tahu bahwa kekuatan yang besar pastinya akan ada batasan dan harga yang harus di bayar, tapi ia tak menyangka bahwa hukumannya akan semenyeramkan itu.

Syil menatap iruma lekat lekat, namun iruma tak menyadarinya.

"Maafkan aku tuan muda, tapi bolehkah saya tahu kekuatan apa yang anda miliki agar saya bisa menerka nerka hal apa saja yang tak boleh anda lakukan,"

Iruma mengangguk

Iruma memberi tahukan detail kekuatan dari matanya dan kekuatannya untuk mengendalikan serbuk cahaya dari bulan.

Iruma memberi tahu Syil tanpa ragu karena ia percaya padanya, mau bagaimanapun ia adalah satu satunya yang bisa ia percaya semenjak datang ke benua itu.

"Jadi begitu..."

Syil mengerti dengan apa yang iruma katakan

"Aku tak menyangka akan sebesar itu, tapi itu wajar saja, kekuatan vampir bangkit sesuai dengan lingkungan anda ketika bermanifestasi, dan anda bermanifestasi ketika anda berada dalam tahap hidup dan mati jadi itu wajar saja,"

Syil menutup matanya dan berpikir dalam dalam.

"Untuk kemampuan mata anda, sepertinya hal tabu yang tak boleh anda lakukan adalah merusak atau mengacaukan struktur alami dari dunia sihir itu sendiri. bagi kasus para monster, pada dasarnya kemampuan dan sihir mereka sudah kacau dan tak bisa di perbaiki jadi jika itu dikacaukan atau di hancurkan takkan berpengaruh apapun, tapi lain halnya jika itu adalah makhluk berakal seperti vampir, manusia, dwarf dan yang lain... Mengacaukan aliran sihir mereka tak boleh di lakukan, karena dampak internal maupun eksternal bagi target yang tak kecil,"

Mendengar hal itu iruma menjadi teringat dengan Alexandre yang memuntahkan darah sesaat setelah ia menggunakan kekuatannya.

Syil mengerutkan dahinya.

"...tapi untuk kemampuan anda yang satu lagi...maafkan aku tuan muda saya tak bisa membantu, karena pada dasarnya kekuatan itu sudah sangat besar dan ada batasan dalam pemakaiannya, membuat kemapuan itu tak bisa saya prediksi,"

Iruma mengangguk mengerti.

"Berarti satu satunya cara adalah mencari tahunya sendiri,"

"Maafkan aku atas ketidak mampuanku tuan muda,"

Syil menunduk meminta maaf pada iruma, sontak hal itu membuat iruma panik.

"Tidak apa... Kau tak perlu minta maaf, malahan aku berterimakasih padamu Syil karena sudah menjelaskan hal ini padaku,"

Syil kembali duduk tegak dan tersenyum kecil.

"Terimakasih kembali"




***
Bab 50 selesai....
Bab ini emang ga terlalu menarik sih
Tapi menurut aku ini bab ini penting buat bab bab kedepannya
Supaya kalian ga bingung.

Seperti biasa jangan lupa vote dan comment dan follow.

Terimakasih sudah baca

Sampai jumpa di bab selanjutnya

Lanjut bab 51..........

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang