Setelah Callista menjadi tenang, mereka kini duduk dalam diam.
Suasana yang canggung, sangat menyesakan.
'kenapa aku menangis seperti itu? Apa aku sudah hilang akal? Ini memalukan' batin Callista
'kenapa semua diam? Haruskah aku mengatakan sesuatu?' batin Xavier.
'sial... Ini canggung' batin Bernadin.
'....kumohon katakan sesuatu,' batin iruma.
Tok...tok...tok
Ada suara ketukan di pintu.
Xavier langsung saja bangkit dan berlari kepintu.
'tuan...nyonya...nona... paman...siapapun terimakasih' batin Xavier ketika membuka pintu.
Yang pertama kali ia lihat adalah seseorang yang tak asing.
"Fury!" Xavier tersenyum lebar.
Xavier memeluk Fury.
"Terimakasih sudah datang, kau menyelamatkanku" lanjutnya.
"Ya??" Tanya Fury bertanya tanya.
Xavier menjadi sangat dekat dengan Fury semenjak datang ke istana ini. Sementara Iruma dan yang lain sibuk, Xavier mencari cari informasi mengenai berbagai obat obatan yang biasa digunakan di kerajaan beast untuk membantu yang lain.
Dan ternyata Fury juga ahli dalam obat obatan dan ramuan, mereka saling bertukar pengetahuan yang mereka tahu.
"Lupakan itu. Ada apa kau datang ke sini Fury?"
"Ah...benar, ada beberapa orang yang menjemput kalian."
"Siapa?"
Iruma diam diam mendengar dari dalam ruangan.
Ia sangat terkejut mendengar nama yang keluar dari mulut Fury selanjutnya.
.
.
.
Di depan gerbang kastil.Iruma berlari menuju gerbang diikuti Xavier dan yang lainnya di belakang, ia melihat ada beberapa orang yang berdiri di sana sembari mengobrol dengan raja Hyunbi.
"Yuki!"
Iruma berteriak memanggil nama yang tak asing baginya.
"Iruma-sama? Iruma sama!"
Yuki langsung saja berlari menghampiri iruma, ia memeriksa dengan seksama keadaan iruma.
"Astaga, astaga, astaga, anda sudah bermanifestasi, aku sudah mendengar semuanya, apa anda terluka? Ada yang sakit? Bagaimana keadaan anda, anda bermanifestasi sebelum memasuki umur dewasa (18 tahun), apa ada efek samping? Bagaimana ini?" Gumam Yuki dengan kecepatan yang tak biasa.
"Yuki! Tenang aku baik!"
Setelah mendengar itu, Yuki merasa semua beban di bahunya terangkat. Ia merasa sangat lega, hingga membuatnya jatuh terduduk masih sambil memegangi tangan iruma.
"Syukurlah, syukurlah..." Gumam Yuki berkali kali.
Iruma ikut berjongkok menyamakan pandangannya dengan Yuki, namun ia tak mengatakan apapun.
Ia tak tahu harus bilang apa.
Terimakasih?
Maaf?
Ia terdiam melihat wajah Yuki yang terlihat sangat lega dan hanya membalas dengan mencengkram tangannya dengan erat.
Syil berdiri di belakang iruma memperhatikan kejadian itu.
Iruma mungkin tak menyadarinya karena sibuk bereuni dengan Yuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)
FanfictionIdentitas iruma telah di ketahui semua orang, ia dikembalikan ke dunia manusia, namun fakta fakta tentang dirinya yang tak ia ketahui terkuak ke permukaan saat ia kembali ke alam manusia dan memutarbalikan kehidupannya 360 derajat. !Warning! -typo...