Bab 58 : Arti nama itu bagiku

63 6 0
                                    

Fwosh....fwosh...

Suara kepakan sayap yang sangat besar terdengar di langit dengan kecepatan yang sangat cepat.

Syil terbang dengan wujud naganya membelah langit di atas lautan di atas awan.

Di punggungnya berdiri beberapa orang yang dengan seluruh tenaga mereka berpegangan pada bulu hitam yang ada di punggung Syil agar tak terlempar oleh angin.

Philip, Guren, Yuki, iruma, Bernadin, Xavier,dan Elderado ada di sana.

Yang lain tak ikut menaiki Syil dan memilih alternatif lain untuk datang ke dunia manusia.

Alasannya karena ruang yang terbatas dan bagi Callista, ketinggian adalah hal yang bisa membunuhnya, singkatnya ia sangat takut dengan ketinggian.

Kejadian saat Syil berubah menjadi naga adalah hal yang mengejutkan bagi semua orang. Namun ternyata itu adalah kemampuan miliknya.

'Mimikri'

Itulah namanya.

Ia bisa menjadi apa saja dan siapa saja selama dia bisa membayangkan bentuk dan wajahnya dengan sempurna.

Kemampuan ini hanya bisa merubah bentuknya sekali dalam seminggu.

Kini bahkan iruma dan yang lain bertanya-tanya apakah penampilan Syil saat ini adalah penampilan aslinya? Bagaimana dengan identitas nya?

Jawabannya tentu saja tidak, bahkan di devisi Noile (grup dalam bayangan yang di bina oleh Philip) ia di kenal dengan julukan 'Yang Tak Berwajah'.

Iruma dan yang lain sampai di dunia manusia hanya dalam waktu beberapa jam.

Mereka sampai di pantai, tepat saat iruma di culik dulu.

Iruma bisa melihat bibinya Rossa, Null, para pelayan dan perwakilan bangsawan dan klan lain menyambut mereka di pantai.

Philip turun duluan dan berjalan mendekati Rossa dan rombongannya.

"Kami kembali," sapa Philip.

"Ibu aku pulang"

Rossa tersenyum menyambut mereka, pandangannya teralihkan pada iruma.

Ia tersenyum lalu berjalan mendekati iruma dan memeluknya.

"Syukurlah, kau baik baik saja,"

Rossa memperhatikan wujud iruma sekarang.

"Kau sudah berjuang keras"

Mendengar ucapan hangat itu iruma tersenyum.

Rossa tiba tiba menjadi kaku.

Ia membuka dan menutup matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang telah di lihatnya.

Ia menggigit bibirnya dan meneteskan air mata.

Berharap yang ia lihat bukanlah mimpi.

Gaun hitam yang selalu di pakainya menyapu pasir putih pantai, berjalan perlahan mendekati sesosok yang ia lihat di belakang iruma.

Nafasnya tercekat, banyak yang ingin ia katakan tapi di saat bersamaan tak bisa ia katakan.

Tangannya meraih wajah orang yang ada di depannya, mengharapkan sensasi yang telah ia lama lupakan.

Tangannya di sambut hangat oleh tangan yang lain. Di cium hangat.

Tatapan mereka bertemu.

Elderado tersenyum sendu, matanya penuh dengan kerinduan dengan sesosok yang ada di depannya saat ini.

Setelah bergulat dengan dirinya sendiri untuk mengucapkan satu kata pertama.

Akhirnya ia memilih kata yang ia rasa paling tepat.

The Lost Ending| Mairimashita Iruma-kun | (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang