judul awal 5 SEKAWAN
______________________________________________
Kalian tidak akan tahu, sifat mereka bagaimana. Kalian tidak semudah itu menebak karakter di setiap tokoh nya.
Pertemanan yang sering kali orang lain lihat, yang begitu baik-baik s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
★★★
"Ini kok, daun nya gak berhenti jatuh sih anjir? Padahal gak ada angin," ujar Alvaro heran karena dari tadi daun-daun kering itu terus berjatuhan, ia tak menyadari jika di atas pohon terdapat Elmira.
"Noh liat, ada Kunti SMA Pancasila di atas pohon," tunjuk Elvano keatas pohon di mana ada Elmira yang tengah menggoyang-goyangkan dahan pohon.
"ELMIRA! BEGO LO NGAPAIN ANJIR?!" Heran Gavin melihat kelakuan Elmira.
"Cosplay jadi Kunti lo? Mana pake baju olahraga sendiri lagi," tawa Alvaro seketika pecah melihat Elmira menatap nya tajam, gadis itu menggunakan baju olahraga sekolah, entah dapat darimana.
"Mata mu Kunti! Gue lagi cari ketenangan," sahut Elmira dari atas pohon.
"Yeh! Ketenangan ko di cari? Turun ege Lo mau ketahuan guru BK?" Ujar Elvano.
"Bantuin dong, gue gak bisa turun nya anjir!" Sahut Elmira cengengesan.
"Lah? Naik bisa turun gak bisa Lo, aneh," dengus Asha.
Sedangkan Kinara dan Naren hanya melihat mereka dari kejauhan, Kinara tersenyum tipis melihat ke freak kan Elmira. Kinara menghela nafas melihat Naren yang tduduk di sebalah nya sambil bermain handphone.
"Lo suka?" Tanya Naren, membuat Kinara menyeringat heran.
"Suka siapa?" Bukan menjawab Kinara malah balik bertanya.
"WOY GUE MAU TURUN TANGKAP YA!" teriak Elmira dari atas pohon membuat mereka yang di bawah gelagapa.
"Jangan tolol deh! Turun pelan-pelan ege!" Kesal Elvano tidak habis pikir dengan Elmira.
"Mau remuk tuh badan?" Celetuk Gavin.
"Ngawur Lo! Pendek gini pohonya," dengus Ciara.
"Pelan-pelan deh, Mir. Gue gak mau repot," ucap Ciara, membuat Elmira mendengus.
Tanpa aba-aba Elmira langsung lompat dari atas pohon membuat mereka semua meringis ngilu, di Karena kan gadis itu jatuh ke lantai dan mungkin membuat lutut gadis itu sedikit terluka.
"Sakit cok," ringis Elmira.
"Udah di bilangin turun nya pelan-pelan Elmira!" Marah Elvano mendekat kearah Elmira.
"Sini gue liat lutut Lo," lanjut Elvano, melihat lutut Elmira yang sedikit berdarah.
"Bego sih! Ayo ke UKS gue gendong," ajak Elvano membuat Alvaro tertawa.