43. do you know us?

311 11 0
                                    

Halo semuanya! Apa kabar?

Halo semuanya! Apa kabar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

[4 bulan berlalu]

Hari begitu cepat berlalu, bulan demi bulan sudah terlewati kan begitu cepat. Banyak sekali kejadian yang tidak bisa dipungkiri, kejadian yang begitu cepat hingga ada beberapa orang yang mudah melupakan kejadian di bulan dengan cepatnya karena waktu yang begitu cepat berputar.

Seperti hari ini para anggota FESIA tengah berkumpul dirumah milik Arsalan yang tidak lain adalah rumah milik mendiang Kinara. Namun, sebenarnya nama FESIA itu sudah tidak ada. FESIA hanya tinggal kenangan saja, mereka sudah memecah diri sejak 3 bulan yang lalu dengan kesepakatan yang begitu matang.

"Seperti yang kalian lihat, disini masih tampak sama, tidak ada yang saya ubah sedikitpun," kata Arslan kepada mantan anggota FESIA inti.

Asha melihat ke sekeliling dekorasi ruang tamu, memang tidak ada yang diubah sedikit pun. Foto masa kecil Kinara hingga remaja masih terpampang rapi di dinding bercat putih itu.

"Bu ketu cantik ya pas kecil," celetuk Devan, nama Kinara dari dalam hati Devan tidak berbuah sedikit pun.

Sekitar 10 anggota langsung mengalihkan perhatian terhadap foto masa kecil kinara yang terpampang. Senyum manis, dengan poni diatas alis membuat kesan lucu kepada foto milik mendiang Kinara.

"Senyum dia cantik ya?" Ujar Kinan, membuat Albian tersenyum tipis mengakuinya.

Mereka semua duduk di atas karpet berwarna coklat, bukan tidak ada sofa namun itu pada pilihan mereka yang ingin duduk dibawah.

"Iya, dulu..." Gumam Arsalan.

"Udah ah jangan gitu, Om Arslan makin kangen Kinara tuh!" Tegur Asha, agar mereka tidak terlalu hanyut untuk mengingat Kinara.

"Eh iya Om, maafin Kinan ya," ucap Devan menyalahkan Kinan, membuat kepala pria itu menjadi sasaran empuk lengan Kinan.

"Tidak masalah, rindu saya terobati dengan adanya kalian," sahut Arsalan dengan kekehan pelan diakhiri kalimat, namun hal itu malah membuat yang lain mengetahui luka dalam.

"Om... sebenarnya kita mau pamit," ujar Elmira kepada Arsalan.

"Lho, kalian mau kemana? Melanjutkan sekolah?" Sahut Arsalan.

"Bagiamana dengan geng kalian?" Lanjut Arsalan.

"Sebenarnya FESIa udah bubar dari 3 bulan yang lalu, Om. Kita juga bubar dengan baik-baik, dengan matang," jawab Asha.

Do you know us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang