***
"Dengan berat hati saya mengatakan ini. Mohon maaf, detak jantung Kinara sudah berhenti."
Deg!
Mereka semua mematung mendengar penuturan dari dokter laki-laki itu. Naren dan Arsalan sudah tidak bisa berkata-kata lagi, mereka seperti di sambar petir di siang bolong.
"Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin."
Tepat hari Rabu pukul 22.48 Kinara aiza atmadewi dinyatakan gugur.
"Gak! Lo salah. Periksa yang bener," gertak Naren dengan tatapan tajam.
"Kami sudah melakukan yang terbaik untuk, Kinara. Namun, tuhan berkehendak lain," ujar dokter itu berusaha setenang mungkin.
"Rekan saya sedang melepaskan alat-alat ditubuh Kinara, setelah itu kalian boleh masuk untuk melihat Kinara terakhir kalinya," Kata dokter, setelah itu ia langsung melenggang pergi.
Tangis semua orang pecah saat itu juga. Semua orang terpukul, ini jauh dari dugaan mereka. Kinara pergi secepat itu dan meninggalkan begitu banyak orang yang menyayangi nya.
"Bu ketu..." Lirih Devan tersedu-sedu, ia begitu sayang kepada Kinara, Devan sudah menganggap nya keluar bahkan menganggap Kinara sebagai kakak nya sendiri.
"Nar, lo bohong," gumam Asha, gadis itu menatap lamat kearah pintu ruang milik Kinara.
Tubuh Arsalan rasanya sangat lemas, ia sudah tidak bisa lagi mengeluarkan kata-kata. Lidahnya terasa kelu, semua yang ia bayangkan akhir-akhir terjadi begitu cepat. Kinara, harta yang ia punya satu-satunya meninggal kan dirinya. Air mata nya sudah tidak ia bendung lagi, mimpi buruk beberapa tahun lalu kini terulang lagi.
"Kenapa harus dia tuhan..." Gumam pria tua itu.
Bugh!
Naren meninju dinding dengan kuat, hati terasa di iris oleh berjuta-juta pisau. Naren tidak bisa menerima semua kenyataan ini, pria itu terus meninju tembok hingga datanglah Gavin yang menahan lengan Naren.
"Ren, cukup. Kinara gak suka liat lo kaya gini," lerai Gavin, menahan otot lengan Naren.
Mata Gavin memerah, menatap Naren dengan tajam. Ia juga merasakan hal yang sama, semua orang merasakan kehilangan yang sama.
"Dia ninggalin gue!" Bisik Naren, air matanya tidak berhenti luruh.
"Ini jauh dari harapan gue," gumam Clara didalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do you know us?
Teen Fictionjudul awal 5 SEKAWAN ______________________________________________ Kalian tidak akan tahu, sifat mereka bagaimana. Kalian tidak semudah itu menebak karakter di setiap tokoh nya. Pertemanan yang sering kali orang lain lihat, yang begitu baik-baik s...