***
Asha menaiki tangga rooftop sekolah sendirian, tanpa aba-aba langsung menendang pintu rooftop dengan kencang jika pintu tersebut bisa berbicara mungkin ia akan mengumpati gadis itu. Asha menghela nafas mengeluarkan ponsel milik nya dan langsung duduk di sofa yang sudah lusuh.
Dengan tenang ia bermain ponsel disana, dengan suara angin yang menyapu wajah nya.
Tiba-tiba pintu rooftop di tendang dari luar, membuat Asah terperanjat kaget dan berfikir bahwa itu adalah guru yang tengah patroli.
"Masuk kelas, gak baik cewek sendirian disini," suruh seorang pria jangkung.
"Ngagetin, sumpah," gumam Asha melirik pria yang sangat ia kenali yaitu Alder.
"Kenapa lo ada disini?" Tanya Alder dengan kaku.
"Harusnya gue yang nanya kaya gitu," Sahut Asha tanpa menoleh kearah Alder.
Alder menoleh sekilas kearah Asha lalu ia berjalan menuju pembatas rooftop dan siap untuk menyalakan rokok.
"Jangan ngerokok disini," tegur Asha mampu membuat Alder menghentikan gerakannya.
"Salah? Gue cuma mau ngerokok," ujar Alder tanpa menoleh ke arah Asha.
"Ya lo ngotak aja lah," kesal Asha.
"Menurut gue boleh-boleh aja. Gak ada larangan nyan di sini," kata Alder.
"Ganggu anjir, gue pengen santai disini bukan mau ribut," dengus Asha.
"Lagian ngapain sih lo kesini, biasanya juga lo sama anak-anak krucil lo."
"Bawel," ucap Alder pergi begitu saja.
"Gak jelas banget tuh anak," Gumam Asha melihat punggung Alder yang akan turun.
°°°°
S
aat ini Kinara dan teman-teman tengah berada disebuah cafe yang tak jauh dari sekolah. Setalah pulang sekolah mereka berlima memutus kan untuk pergi ke cafe, para remaja tersebut sering sekali datang ketempat ini karena nyaman dan tertutup juga membuat mereka betah berada di cafe lama-lama.
"Minggu depan main yu? Tapi ketempat yang jauh, jangan di sini-sini aja," ajak Elmira
"Ayo, mumpung Abang gue belum balik," Sahut Asha.
"Yeu durhaka lo!" Senggol Ciara kepada Asha.
"Dih kaya lo gak pernah gitu aja," sungut Asha membuat Ciara langsung terdiam.
"Bukan gak pernah dia mah, tiap detik kayanya bohong," timpal Clara mambuat yang lain seketika tertawa.
Setelah tawa kecil itu, mereka langsung memusatkan perhatian kepada Kinara yang dari tadi hanya sibuk dengan ponselnya. Mereka jarang sekali melihat Kinara bermain ponsel terus menerus seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do you know us?
Teen Fictionjudul awal 5 SEKAWAN ______________________________________________ Kalian tidak akan tahu, sifat mereka bagaimana. Kalian tidak semudah itu menebak karakter di setiap tokoh nya. Pertemanan yang sering kali orang lain lihat, yang begitu baik-baik s...