36. do you know us?

312 13 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Langkah kaki Asha mengikuti ayunan langkah kaki milik pria jangkung dengan perlahan. Lorong rumah sakit yang kini mulai sepi karena sudah tengah malam membuat Asha sedikit merinding. Namun, ia harus berbicara dengan pria ini.

"Stop, jangan ikutin gue," langkah pria itu terhenti, dan langsung berbalik badan menghadap kearah Asha.

"kenapa? Lo mikir gak sih, hubungan kita gak baik-baik aja," jawab Asha.

Alder menghela nafas, pria itu meraih lengan Asha dan membawa nya ke taman rumah sakit. Asha sedikit merinding di taman ini, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang dan beberapa lampu yang menerangi taman tersebut.

"Ada hal penting?" Tanya Alder, membuat Asha mengerutkan keningnya.

"Penting banget Al. Gue mau nanya, dan tolong Lo jawab jujur," ujar Asha.

Alder berdehem sebagai jawaban. Pria itu bersekap dada menunggu pertanyaan yang akan di lontarkan oleh Asha kepadanya.

"Lo anggap gue apa?" Sebuah kalimat singkat yang Asha lontarkan membuat Alder tidak bisa berkata-kata. Perlu beberapa saat untuk Alder bisa menjawab nya.

"Pelampiasan-"

"Lo gak ada sedikit pun rasa bersalah?" Alder mengalihkan pembicaraan.

"Gue belum selesai ngomong, Al."

"Abang lo udah hampir bunuh temen-temen gue, Asha. Dia juga bikin Kinara setangah mati sekarang," ujar Alder, membuat Asha mematung.

"Abang lo, brengsek!" Tekan Alder.

Asha mematung, ia tidak menyangka jika Alder akan berkata seperti itu. Angin malam menerpa wajah milik Asha. Alder menatap tajam Asha yang tengah terdiam dengan tatapan kosong.

"Mau lo apa?" Tanya Asha dengan tatapan kosong.

Asha menitihkan air matanya. Ia bingung dengan perasaan yang di miliki Alder untuk dirinya, Alder hanya menatap datar entahlah ia tidak memiliki rasa kasihan sedikit pun kepada gadis itu.

"Lo cuma anggap gue sebagai pelampiasan kan, Al? Atau Lo punya tujuan lain buat gue?" Tanya asha dengan mata berkaca-kaca.

Seperti nya Alder tidak memiliki rasa kasihan sedikit pun. Ia hanya menatap datar Asha, yang tengah menangis, ia juga bingung dengan perasaan nya sendiri terhadap Asha. Dan entah kenapa tuhan tidak memberikan nya rasa kasihan kepada gadis di depanya.

Do you know us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang