judul awal 5 SEKAWAN
______________________________________________
Kalian tidak akan tahu, sifat mereka bagaimana. Kalian tidak semudah itu menebak karakter di setiap tokoh nya.
Pertemanan yang sering kali orang lain lihat, yang begitu baik-baik s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Kayanya kita harus bergerak cepat, Ren. Kasian keluarga korban nya," ucap Gavin kepada Naren di tengah-tengah keramaian anak tiger geng.
Naren mengepulkan kan asap rokok, pria itu menghela nafas membuang rokok yang sudah pendek ke tanah.
"Harus. Tapi, kita jangan terlalu buru-buru," sahut Naren membuat Gavin menatapnya heran.
"Jangan buru-buru gimana, Ren? Lo pikir dengan kita terus santai kaya gini masalah bakalan selesai?" Ujar Gavin dengan sedikit meninggi kan bicaranya.
"Ren," Gavin menatap Naren dengan tajam pria itu tiba-tiba meraih kerah baju milik Naren membuat Naren sedikit kaget, namun pria itu berusaha memperlihatkan sisi santai nya.
"Bergerak Ren! Gak semua nya harus kita lakuin dengan santai! Kalo kaya gini terus tiger geng bakalan ancur!" Bisik Gavin dengan tegas.
Alvaro yang melihat pertikaian kedua pria itu berjalan menghampiri nya, Alvaro berdiri di sisi Gavin dengan tatapan santai nya.
"Gue bakalan berusaha pertahanin tiger geng, dengan cara gue sendiri," ujar Naren sambil melepaskan paksa lengan Gavin.
"Egois lo!" Hardik Gavin.
"Udah berantem nya? Percuma Lo berdua berantem kaya gini, masalah gak bakalan selesai," ucap Alvaro.
"Kita selesain masalah ini bareng-bareng. Tiger geng itu keluarga, bukan sekumpulan orang-orang gak jelas. Jadi, apapun yang terjadi kita harus tetep sama-sama," lanjut Alvaro, setelah itu ia pergi untuk kembali berkumpul dengan anggota lain.
***
Pagi ini Kinara datang lebih awal kesekolah, gadis itu berjalan dengan santai di lorong yang masih sepi. Kinara melirik kebelakang sesaat, gadis itu merasa ada yang mengikuti nya sejak ia masuk kedalam sekolah.
Walaupun Kinara terlihat sangat keras, tapi gadis ini sangat lah penakut akan hal-hal yang berbau astral. Kinara berusaha menghiraukan hal itu, Kinara berjalan kearah rooftop sekolah gadis ini berniat untuk bersantai di sana selagi sekolah belum ramai.
Kinara menaiki tangga rooftop dengan cepat gadis itu membuka pintu rooftop dengan kasar, lalu Kinara melempar tas nya ke sofa yang ada di sana. Gadis itu melihat keatas langit yang di mana keadaan langit pagi ini sangat cerah.