judul awal 5 SEKAWAN
______________________________________________
Kalian tidak akan tahu, sifat mereka bagaimana. Kalian tidak semudah itu menebak karakter di setiap tokoh nya.
Pertemanan yang sering kali orang lain lihat, yang begitu baik-baik s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kinara melangkah kan kaki nya kedalam markas milik FESIA. Markas yang cukup luas, bersih, di sana juga terdapat dua kamar, juga dapur. Kinara menghela nafas, ternyata markas nya cukup sepi dan tidak ada orang, mungkin besok ia akan mencari anggota agar markas nya ramai. Kinara duduk di sofa gadis itu memejamkan mata sebentar sebelum suara yang mengangetkan nya terdengar.
"Kinara! Ngapain Lo."
Kinara terperanjat kaget, dengan spontan ia membuka matanya, "sialan! Elmira ngagetin aja," Kinara menatap kesal Elmira.
"Maaf lah maaf," Elmira pun ikut duduk di sofa, gadis itu menyandar kan kepalanya ke pundak Kinara.
"Apaansih lepas ah," kesal Kinara menyingkirkan kepala Elmira.
"Kasar bener Lo!" Delik Elmira.
Tiba-tiba Asha, Ciara, juga Clara keluar dari dapur dengan membawa beberap cemilan.
Kinara mendesis ia pikir tak ada siapa-siapa di sini, "kirain gak ada orang," gumam Kinara, melepaskan jaket nya.
"Lo gak liat apa? Di luar ada motor," ujar Elmira yang mendengar gumaman Kinara.
"Gue kira kereta kencana," jawab Kinara sedaanya, membuat Elmira mendelik.
"Nar, tadi gue di cegat sama orang," ucap Clara, duduk di dekat Asha.
"Ya masih mending lah, yang penting bukan maung," timpal Ciara, membuat Asha dengan cepat melempar kulit kacang yang mengenai hidung Ciara.
"Gak sopan Lo, duyung!" Kesal Ciara.
"Lagian orang lagi serius, Lo malah bercanda," ucap Asha.
"Oh lagi serius? Oke-oke lanjut mbak Clara," ujar Ciara, membuat Clara bedecak.
"Mbak, mbak your ayes," delik Clara.
"Tapi bener sih Cla, daripada Lo di cegat maung," timpal Kinara.
"Gak gitu juga Kinara," prustasi Clara.
Kinara bedecak, "yaudah gimana?"
"Terus orang nya ngasih gue ini," Clara merogoh kantung jaket, gadis itu mengeluarkan kertas yang sudah lecam, dan sedikit ada bercak-bercak darah.
"Ada darah nya Cok, jangan-jangan darah cicak lagi," ucap Ciara, membuat Asha dengan cepat menampar lengan Ciara.