39. do you know us?

297 15 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Langkah kaki Elmira terhenti ketika mendengar suara keributan dari dalam basecamp FESIA, gadis dengan rambut pirang itu membuka pintu dengan perasaan kurang enak, seperti ada yang tidak beres dari dalam sana.

Mata Elmira seketika melebar ketika melihat Devan dan Albian tengah beradu argumen, mereka berdua di tahan oleh anggota laki-laki yang ada di sana. Elmira melangkah kan kaki cepat kearah keributan, langkah lebar Elmira dan tatapan tajam gadis itu mampu membuat ruangan menjadi hening.

"Ngapain?" Tanya Elmira dengan wajah datar, gadis ini berniat pergi ke basecamp untuk istirahat dan menenangkan pikiran. Namun, ketika sampai malah melihat keributan yang di buat oleh anggota.

Hening tidak ada yang menjawab pertanyaan dari Elmira. Albian menatap kosong kearah nya, pria itu terlihat babak belur, sedangkan Devan  pria itu menunduk dan melepaskan paksa lengan yang menahan nya, Devan menunduk karena menghormati Elmira sebagai senior nya.

"Gua capek nih, jangan bikin keributan disini. Lagian nih tempat bukan buat lo pada berantem kaya gini,"  Kata Elmira berusaha setenang mungkin, ia tengah lelah dengan keributan di rumah.

"Gue bukan pengen di hargai, atau di mengerti sama kalian. Tapi, tolong jangan ribut sesama anggota gini. Kalo ada masalah selesaiin baik-baik,"  Lanjut Elmira, dengan mimik wajah lelah.

"Lebih tepat nya kita keluarga kan?"

"Kenapa sih?" Tanya Elmira yang sudah bosan dengan keheningan.

"Ngomong, gue gak bakalan gigit kalian," kesal Elmira karena tidak ada yang menjawab nya.

"Gak tahu Mir, gua aja kaget liat mereka gelut," sahut Kinan yang dari tadi duduk di kursi sambil melihat hal tersebut.

"Kenapa sih Lo berdua?" Tanya Kinan menghampiri Devan dan juga Albian.

"Si Albion ngambil kacang gua," ujar Devan yang membuat yang lain seketika ternganga dan menghela nafas lelah, mereka pikir ada hal serius.

Elmira menatap tak percaya kearah Devan dan Albian berkali-kali. Memang di atas meja ada bekas kulit kacang, namun Elmira tidak menyangka karena hal itu.

"YANG BENER AJA ANJIR?" Elmira menggelengkan kepala nya.

"Dia aja yang lebay," ucap Albian seperti tidak punya salah.

"Maksud Lo? Kacang gua tinggal satu, lo ambil ya anying!" Sahut Devan dengan melotot.

"Astaghfirullah Van. lo bisa beli lagi, monyet!" Kinan menghela nafas.

Tiba-tiba Devan duduk di sebelah Elmira dengan raut wajah yang sulit di baca, keadaan pun menjadi hening, membuat Elmira bertanya-tanya.

"Gimana? Gimana FESIA selanjutnya?" Tanya Devan kepada Elmira.

"FESIA udah gak sehat," lanjut Albian.

Elmira terdiam sejenak, yang mereka berdua katakan memang benar. FESIA sudah rusak, dan bagaimana kelanjutan nya nanti? Apakah setelah lulus tidak ada lagi yang namanya FESIA? Atau akan ada generasi selanjutnya. Entahlah Elmira juga bingung.

Do you know us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang