judul awal 5 SEKAWAN
______________________________________________
Kalian tidak akan tahu, sifat mereka bagaimana. Kalian tidak semudah itu menebak karakter di setiap tokoh nya.
Pertemanan yang sering kali orang lain lihat, yang begitu baik-baik s...
Sebenarnya aku sedikit ruwet gess, vt aku jarang fyp n pembaca juga menurun jadi ga semangat up mwheheheh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Langkah kaki Asha seakan berat untuk memulia hari dipagi ini. Rasa begitu berat ditinggal kan oleh banyak orang terdekat nya, Asha hanya bisa menghela nafas untuk mengeluarkan keluh kesahnya saat ini.
"Gue tinggal sendirian disini...."
Gadis itu duduk di kursi yang berada didepan rumahnya, rumahnya begitu sepi hanya ada dirinya dan juga ART dan beberapa pegawai kebun. Asha memang tidak memiliki kekurangan dalam hal meterial, ia cukup ampuh untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Netra Asha beralih meraih handphone miliknya yang berada tak jauh darinya, gadis itu tersenyum tipis ketika membaca pesan terakhir dari Ciara.
[Guys! Jangan kangen gue ya!]
[Gue bakalan balik lagi, kalo udah jadi CEO hehehe. Baik-baik kalian tanpa gue, jangan asing.]
Kira-kira itulah pesan terakhir yang Ciara kirimkan didalam grup ex FESIA. Hari-hari Asha saat ini benar-benar datar, bahagia tidak, senang pun tidak.
Netra gadis itu tiba-tiba menangkap seorang pria dengan wanita yang tengah berjalan santai, dengan seorang bayi perempuan di gendongan pria tersebut. Asha menyipitkan matanya, karena pemandangan tersebut sulit dilihat dari celah-celah pagar kayu rumahnya.
"Alder?" Gumamnya.
"Tapi masa iya. Dia sama anak siapa?"
Tiba-tiba Asha teringat sesuatu, ia mengangguk dan tersenyum tipis, "lo udah bahagian Al, sama keluarga kecil lo."
Asha menghela nafas, "Alder tulus atau bego sih?"
Gadis itu menunduk, menghela nafas dalam-dalam. Kali ini Asha benar-benar sendirian, tanpa seorang teman, orang tua, bahkan Kakak laki-laki nya itu yang entah dimana atau bagaimana keadaanya.
Jika ditanya kapan hari terberat didalam hidup nya? Dengan lantang Asha akan menjawab, hari dimana Kinara dinyatakan meninggal, karena dari sanalah semuanya dimulai.
Isakan kecil tiba-tiba keluar dari bibir mungil Asha, gadis itu benar-benar bingung dengan judulnya. Berhenti atau harus melanjutkan hidup, dengan perasaan yang begitu hampa.
"Gue benar-benar kacau kali ini, gue capek. Gue gak punya siapa-siapa," ucap nya dengan Iskan kecil yang keluar tanpa henti.