42. do you know us

370 13 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Basecamp FESIA kini benar-benar hening, disiang hari ini semua anggota berkumpul lengkap tanpa terkecuali. Tiga hari setelah setelah kepergian Kinara antara anggota dan anggota inti tidak ada komunikasi sama sekali, mungkin hari ini adalah hari terakhir mereka kumpul, atau hari terakhir adanya FESIA.

"Sorry, gue mau nanya. Tanpa Bu ketu kita harus apa?" Tanya Devan memecah keheningan.

"FESIA mau gimana?" Tanya Devan sekali lagi.

"Sha." Panggil Albian kepada Asha, agar bertindak layaknya sebagaimana wakil ketua.

Asha terkesiap, gadis itu langsung berdiri dari duduknya. Asha menatap ke sekeliling yang di penuhi dengan anggota FESIA dari berbagai kalangan.

"Setelah anggota inti ujian naik kelas ada beberapa yang bakalan pindah sekolah dan pindah dari kota ini. Ciara sama Clara, kemungkinan cuma gue dan Elmira-"

"Ortu gue pisah," Elmira berdiri, memotong pembicaraan Asha.

"Kemungkinan besar gue ikut bokap," Lanjut Elmira.

Semua mata langsung tertuju kepada Elmira. Elmira mengerutkan kening ketika pasang mata yang menatap nya seperti tatapan kasihan.

"Tatapan kalian bikin gue benci," Elmira menghela nafas kembali duduk.

Lima mawar dengan duri masing-masing. Mungkin itulah yang dapat menggambarkan kehadiran Kinara dengan teman-teman nya. Cantik, menawan namun tumbuh dengan banyak duri.

"Mungkin gue yang tersisa, dan kalian," ujar Asha menatap anggota yang berada di depan nya.

"Tanpa dia FESIA hancur," gumam Albian menatap langit-langit.

"Kinan, bisa gantiin kita? Gue lihat lo kaya ngeliat Kinara waktu SMP," ucap Ciara menatap Kinan yang tengah menunduk, perasaan Kinan benar-benar campur aduk.

"Engga. Tanpa kalian FESIA gak bakalan ada, gue gak bisa gantiin posisi kalian," sahut Kinan dengan suara bergetar.

"Benar, FESIA itu kalian, kita. Tapi kalo FESIA tanpa kalian, kita bukan FESIA," ujar Devan.

Asha menunduk, gadis itu meneteskan air mata dalam diam. Sulit harus menerima kenyataan jika Kinara benar-benar hilang dari penglihatan nya. Begitu berat berdiri di tengah-tengah anggota tanpa ada Kinara disisinya.

"Gue bener-bener gak bisa, gue gak becus," kata Asha kepada Clara yang tengah mengusap lengan nya berniat untuk menenangkan.

Elmira memejamkan mata, gadis itu bersandar kebelakang sofa. Kepala nya begitu berisik, mungkin jika Kinara masih ada, beban nya berkurang sedikit dengan cara mengeluh kepada Kinara.

"Jahat, tuhan gak adil." Gumam Elmira.

°°°°

"Strawberry siapa nih? Tumben bener ada buah-buahan," tanya Elvano mencomot satu buah strawberry yang di letakan di atas meja.

Do you know us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang