judul awal 5 SEKAWAN
______________________________________________
Kalian tidak akan tahu, sifat mereka bagaimana. Kalian tidak semudah itu menebak karakter di setiap tokoh nya.
Pertemanan yang sering kali orang lain lihat, yang begitu baik-baik s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Kinara melajukan motor nya dengan kecepatan sedang. Setelah ada kerusuhan di sekolah nya tadi semua murid di pulang kan, karena banyak sekali kerusakan, alhasil Naren, dan Kinara yang mengganti semua fasilitas sekolah. Tapi, itu bukan masalah bagi mereka.
Namun pikiran Kinara saat ini tertuju kepada Dirga. Ia terus bertanya-tanya, siapa dia? Kenapa wajah nya seperti ia kenal. Tiba-tiba pikiran gadis itu langsung tertuju kepada kejadian 2 tahun yang lalu.
Tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghentikan laju motor Kinara. Gadis itu berdecak kesal, ia melambai-lambaikan tangan nya memberi isyarat kepada si pengemudi mobil agar menyingkir dari jalan nya.
Kinara baru menyadari nya bahwa ia tengah berada di depan halte bus. Namun, aneh halte bus kali ini sangat sepi.
"Minggir!" Tegas Kinara.
Namun sama sekali tak ada pergerakan dari mobil itu. Kinara membuka helm full face nya, gadis itu menatap kesal kearah mobil yang ada di depannya.
"Lo bisa minggir gak?"
Tiba-tiba si pengemudi itu turun dari mobil seorang gadis berpakaian serba hitam, seperti gambaran Kinara. Kinara memutar bola matanya malas.
"Bisa minggirin mobil Lo gak? Atau mau gue bantu?" Ucap Kinara.
"Gue bisa sendiri. Tapi, gue mau ngomong dulu sama Lo," sahut Gadis itu.
"Lo Kinara kan? Gue Binar!" Gadis itu mengulurkan tanganya.
Kinara hanya menatap tangan Binar sekilas.
"Gue gak punya waktu banyak. Lo mau ngomong apa?" Tanya Kinara dengan wajah datarnya.
Binar terkekeh terkekeh melihat reaksi Kinara. "Pantesan aja dia suka."
"Oh ya? Ada keributan di sekolah Lo ya?" Tanya Binar. Kinara mengangguk sebagai jawaban.
Binar mengangguk menatap Kinara yang tengah berada di atas motor. "Siapa yang bantuin Lo lawan mereka?"
"Temen-temen gue," jawab Kinara dengan malas.
"Emang Lo percaya teman?" Tanya Binar sedikit menyeringai.
"Menurut Lo?" Malas Kinara, ia memakai helm nya Kembali.
Binar terkekeh dengan respon Kinara, "Lo pernah denger gak? Kalo musuh terbesar itu adalah teman sendiri. Gini, gimana kalo yang bikin kekacauan semua itu karena temen Lo?"
