"Jika kamu memiliki seorang adik jangan pernah melukai hati kecilnya, sayangi dia dan jadilah sebagai tempat pelindung terbaik untuknya jika bukan kamu ke siapa lagi ia harus berlindung."
*****
Hari ini bertepatan pada hari Minggu.seperti biasa pukul 12 siang asa telah pulang kerumahnya Karna habis selesai bekerja di warung makan buk sari.
Setiap pagi asa selalu jalan kaki menuju tempat ia bekerja karena Jarak antara warung kedai tempat ia bekerja juga tak terlalu jauh.
Jika Toko tempat kerja satu lagi itu jauh dan terletak di tengah kota tapih ada Reyhan yang selalu setia menjemput asa. saat akan hendak pergi bekerja tapih jika Reyhan tak masuk kerja asa juga harus naik angkutan umum karna tidak ada yang antar jemput.
Begitulah setianya seorang Reyhan ia rela antar jemput sahabatnya.kalau kata Reyhan si itung itung nyari pahala.
Saat akan hendak masuk halaman rumah asa jadi kaget ia melihat ada sebuah motor yang sepertinya keluaran terbaru sedang terpakir di teras rumahnya. " Motor siapa ini." Batin asa.
Saat akan memasuki pintu rumah ia lantas kaget saat tiba tiba mendapatkan pelukan dari sang adiknya Juna. " Kamu kenapa Jun?" Tanya asa kaget karena Juna tiba tiba memeluk dirinya.
"Makasih ya bang." Ujar Juna yang masih memeluk asa.
"Makasih buat apa Jun."
"Makasih buat motor barunya." Ujar Juna sambil melepas pelukan.
"Mo-motor?" Ulang asa nampak ragu,
"Iya bang Juna mau berterimakasih sama bang asa karna bang asa udah mau beliin motor buat Juna. Tadi ada ada orang yang nganterin motor ini Atas nama Juna katanya dari bang asa." Ujarnya jujur.
Asa hanya memungut mugut ucapan Juna barusan lantas ia berfikir siapa yang sudah mengirimkan motor ke rumahnya perasaan ia tak pernah memesan motor. Apa jangan jangan buk sari yang sudah melakukan ini pikir asa.
"Maafin Juna ya bang kalau permintaan Juna terlalu berat buat bang asa. Seharusnya bang asa gak usah beliin motor yang kayak gitu pasti harganya sangat mahal, Juna cuman minta motor yang biasa aja bang yang gak mahal kayak gitu. Sambung Juna nampak tak enak.
"Maaf ya bang kalau Juna hanya jadi beban buat bang asa." Lirih Juna sambil menunduk kan wajah nya.
"Juna gak usah minta maaf, Juna kan gak salah. coba sekarang liatin Abang.". Juna pun lantas menaikkan padangannya menatap asa.
"Apa muka Abang pernah nunjukin kalau kamu itu beban. Jawabannya gak pernah.gak pernah terbesit sedikit pun jika Juna itu beban Buat abang. dan Abang gak pernah ngagap Juna beban justru Juna adalah malaikat kecil yang di kirim tuhan buat Abang ,Juna itu cahaya dalam hidup Abang jadi Juna gak boleh gomong kayak tadi lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Asara Bersama Bintang [Segera]✓
Fantasy"kalau aku pergi maka cerita kita udah selesai dan kamu harus bahagia Tanpa aku." _____________________ Kisah tentang seorang pemuda si penyuka mawar putih. Si penderita leukimia yang di pertemukan dengan seorang gadis penderita tunanetra. Seorang P...