14. MALAM YANG KEHILANGAN BINTANG

126 19 2
                                    



*****

Gadis yang berparas cantik dengan mata yang bulat dan rambut panjang yang terikat kini sedang duduk termenung di pinggir perjalanan ramainya ibukota. Walaupun kata orang dunia ini sangat indah tetapi tidak bagi seorang yang penderita tunanetra seperti Anala, hanya pemandangan gelap yang selalu ia lihat.

Tak ada satupun cahaya yang bisa ia lihat. hanya kegelapan yang selalu ia rasakan.mengapa Semesta begitu jahat kepadanya, mengapa ia harus merasakan pahitnya takdir kehidupan. Apakah pantas kalau seorang cacat seperti dirinya harus menerima takdir seperti ini. Mengapa ia harus terlahir kalau orang tua nya saja tak mau merawatnya.

Hatinya remuk jika mengigat ingat kembali Tetang diri nya dahulu saat berumur 3 tahun yang harus di terlantarkan oleh orang tuanya.hanya karna ia terlahir sebagai seorang yang cacat.

Bahkan untuk sekedar melihat wujud asli rupa diri nya saja ia tak mampu.entah bagai mana juga wujud asli dari dunia ini ia juga tak tau.

"Hai cewek.. " ujar dua lelaki asing sambil mencolek dagu Anala. Anala yang merasa tak nyaman pun ikut berbicara. "Jangan macam macam kalian."ujar Anala sambil berdiri.

"Galak amat. Cantik si tapih sayang dia buta." Ujar lelaki asing itu sambil tertawa. Lelaki asing itu adalah preman yang berada di daerah itu yang suka malakin orang orang.

"Banyak duit ni kayak nya. Sini bagi duit nya.." ujar preman itu meminta

"Udah ngapain di minta dia kan buta , mending langsung rampas aja." Ujar preman satu lagi.

"Jangan, jangan ambil uang aku." Ujar Anala tak mau meberikan. Preman itu pun merampas paksa uang yang di tangan Anala.

"Mending Lo ngemis aja lagi, lo itu kan buta nanti juga orang bakalan kasian liat Lo." Ujar preman itu dan bergegas pergi.

Anala sampi jatuh ke tanah karna di dorong oleh preman itu. Mengapa preman itu begitu jahat kepadanya. padahal ia sudah mengemis sejak pagi tadi . Anala berharap siang ini ia bisa menyetor uang hasil ia mengemis ke ayah angkat nya itu. Tetapi kalau uangnya saja sudah di rampas justru apa yang harus ia setor ke ayahnya bisa bisa ia akan kena marah besar oleh ayahnya itu.

*****

"waktu itu asa pernah berkata kalau sebenarnya semesta itu gak jahat, cuman yang jahat itu manusianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"waktu itu asa pernah berkata kalau sebenarnya semesta itu gak jahat, cuman yang jahat itu manusianya. Manusia yg kejam akan mulut mulutnya beserta tingkah dan perilaku dari mereka."

~shania permata anala ~

*****

Sekarang Juna beserta buk sari sedang menunggu berita tentang Kondisi asa di teras rumah sakit. juna sangat khawatir ia terus mondar mandir bahkan untuk sekedar duduk saja ia tak mampu karena terlalu khawatir dengan keadaan asa. Juna berharap semoga asa baik baik saja.

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang