30. AIR MATA BAHAGIA

63 7 0
                                    

“Ceritakanlah pada langit soal lelahnya penantian dan beratnya perjalanan hidup yang harus terus kamu jalani. tugas kamu menjalani bukan mengakhiri.”

~Bintang Asara~


Sepulang dari sif kerjanya asa langsung masuk ke dalam rumah selepas di antar oleh Reyhan di Depan rumah tadi. Asa tak pernah pulang dengan tangan kosong ia selalu membawa pulang buah tangan berupa batagor, martabak manis atau makanan lainnya yang mungkin Juna suka.dan kali ini asa membawa satu porsi martabak manis untuk Juna. 

"Assalamualaikum, Abang pulang." Ujar asa di ambang pintu

"Walaikumsalam."jawab Juna yang sedang sibuk memainkan ponselnya.

"Ni,buat kamu."  Ujar asa memberikan kantung plastik berisi martabat manis

"Wah... Martabak,tau aja kalau Juna lagi pengen." Ujar Juna senang saat mendapatkan maktabak. Juna memakan dengan lahap martabak itu.asa hanya melihat Juna yang sedang lahap lahapnya makan terbesit dalam hatinya apakah asa harus memberi tau Juna kalau ibunya telah kembali.

"Ingat bang, mulai saat ini Juna gak pengen dengerin kabar mama,Juna gak mau ketemu mama lagi. Biarin mama pergi dan jangan taruh harapan buat mama kembali,karna Juna benci sama mama."

Perkataan Juna yang dulu terbayang lagi dalam ingatan asa.harus kah asa memberi tau Juna sekarang atau malah Juna akan marah kalau asa kasih tau kabar ibunya. Sudahlah asa kurungkan dulu niat itu, tunggu hingga ada waktu yang tepat untuk memberi tau Juna tentang semua nya.

"Kamu belum ngantuk?"

Juna mengeleng,"kan nungguin bang asa pulang dulu,baru tidur. Kalau Juna keburu tidur nanti saat bang asa pulang bawain makanan kayak gini ,siapa yang bakal makan."

"Entar kalau ngantuk nanti juga pasti tidur sendiri."

Asa mengacak acak rambut juna gemas. "Tau saja yang di tunggu cuman makanan,gak ikhlas Berati nungguin Abang pulang."

"Eh... ikhlas kok bang, pakek bagetttt malah.abang gak mau makan,enak Lho, manis kayak Juna."

"Kamu aja, abisin,abis itu tidur, Abang mau mandi dulu." Ujar asa beranjak ingin pergi ke kamar mandi.

Asa baru saja selesai mandi , bahkan rambutnya yang basah terlihat airnya menetes ke lantai. Asa berjalan menuju kasur untuk mengambil ponselnya yang terletak di sana.seketika mata asa melebar kaget saat melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari mamanya.

"Ya, ampun mama nelpon pakek gak deger lagi." Gumang asa sambil menundukkan tubuhnya di atas kasur 

Asa pun kembali menghubungi balik nomor ibunya. Panggilan pertama tak di jawab oleh sang ibu tetapi asa mencoba kembali panggilan ke dua dan akhirnya telefon pun tersambung.

"Assalamualaikum,ma? Maaf tadi asa abis mandi jadi gak deger kalau mama nelfon." Ujar asa merasa tak enak

"Iya,egak apa apa,nak. Asara udah makan malam?" Tanya Astari 

"Udah ma,asa udah makan tadi di tempat kerja,ini baru aja pulang dan baru selesai mandi."   Ujar asa sambil merubah posisi duduknya menjadi berbaring di kasur. Rasa lelahnya jadi terbayarkan Setelah mendegar suara sang ibu.

"Ya, ampun, kasian sekali anak mama harus kerja. Pasti kamu kecapean seharian bekerja kan?kamu istirahat aja sayang,biar mama matiin telfonnya."

"Jagan ma." Cegah asa cepat

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang