48. AJAK DIA BAHAGIA

146 4 0
                                    

"Kamu baik,aku juga. Orang seperti kita butuh bahagia,bukan luka."

*****

Hari hari berlalu bulan kian berganti menjadi tahun, rasanya begitu cepat. Tak terasa kepergian asa sudah memakan waktu yang lama.

Azka terduduk di atas rerumputan, cowok itu menatap nanar ke arah dua makam yang ada di depannya. Lebih tepatnya ke dua makam sahabatnya, asa dan reyhan, mereka yang telah tiada.

Azka duduk sambil melipat kedua tangannya di lutut. Kedua buket bunga yang sempat ia bawa tadi sudah ia letakkan pada makam itu, mawar putih di atas makam asa,dan mawar merah di atas makam reyhan.

"Gak asik Lo berdua."

"Tega ninggalin gw." Cowok itu tersenyum getir

"Gw sendiri lagi gak ada teman. Kita udah temenan sejak lama,kemana mana kita selalu barengan. Seharusnya mati juga barengan, tapi sayangnya gw gak bisa mati dulu." Cowok itu tersenyum pahit

"Gw kangen kalian berdua." Nafas Azka tercekat dadanya terasa sangat sesak.

"Gw kagen-,." Air mata azka terjatuh

"Gak bisa apa kalau kalian berdua Hadir di mimpi gw buat gobati Rasa rindu gw. Apa kalian udah gak angep gw sebagai sahabat kalian lagi?"

"Sakit tau gak,. Hidup gw hampa tiap hari, kalau lagi libur gw gak tau mau kemana selain ke rumah baru kalian."

"Di luar sana gw udah coba buat cari sahabat kayak kalian,tapih sialnya gw gak menemukan itu."

"Sorry kalau gw kesini cuman bisa curhat sambil nangis. Lo benar Rey, kalau gw ini cuman cowok cengeng." Azka tertawa pedih ia menghapus air matanya

"Kalian pasti bahagia kan di sana?"

"Sa,Lo tau gak?,Juna udah jadi Akpol,dia udah masuk Akpol sekarang gw langsung yang anterin dia kesana. Mama Lo juga, Tante Astari udah balik lagi ke Jerman. Tapi tiap bulan dia akan selalu pulang kesini. Itu janji Tante Astari sama gw."

"Kalau anala... Gw-.."

"Dia udah ikhlas,tapih masih di selimuti rasa kesedihan."

"Seperti kata lo. Gw bakal jaga Juna dan Nala ,sa."

Hari sore akan segera tergantikan oleh malam. Azka bangkit dari duduknya, "gw bakal kesini lagi buat jenguk kalian berdua." Azka tersenyum ke arah dua gundukan tanah itu.

"Gw pulang dulu." Pamitnya pada akhirnya.

“Orang seperti mereka gak akan pernah bisa tergantikan dan tak akan pernah bisa di temukan lagi”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang seperti mereka gak akan pernah bisa tergantikan dan tak akan pernah bisa di temukan lagi”

****

Anala menatap nanar ke sebuah peperbang yang sudah lama terletak di meja kamarnya. Susah berbulan bulan peperbang itu tak kunjung ia buka. Peperbang itu adalah pemberian asa yang di titipkan kepada Azka untuk di berikan kepada Anala,namun Anala sendiri tak sanggup untuk membuka nya.

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang