*****Di sebuah kamar kost yang sederhana kini seorang Reyhan Hanya menatap kosong ke arah loteng kamar itu. Sejak kepulang dari rumah sakit kemarin ia belum berani untuk sekedar menjenguk keadaan asa. Tatapan yang kosong itu seketika berubah memburam karna menahan air mata.
"Kenapa harus asa tuhan., apa salah Dia sehingga harus menanggung semua itu." Lirih reyhan bernada lemas.
Reyhan pun memejamkan matanya sejenak. Hening sesaat kemudian ia membuka perlahan matanya kembali.
Reyhan pun menghapus air matanya kasar, ia tak boleh seperti ini. bagaimana pun selama ini asa selalu ada untuknya. Reyhan harus tau bagaimana keadaan asa sekarang.lalu Reyhan pun bangkit dari tempat tidurnya. Kemudian ia ambil benda pipih itu untuk mencari kontak yang akan ia hubungi. Azka nama itulah yang akan ia hubungi. Tak butuh waktu lama sambungan pun terhubung dengan Azka.
"Hallo Rey. Ada apa?" Tanya Azka di seberang sana. Reyhan hanya terdiam..
"Rey?" Panggil Azka lagi di seberang sana
"I-iya."
"Ada apa?." Tanya Azka lagi
"Lo dimana?"
"Dirumah sakit." Jawab Azka singkat
"Gimana keadaan asa.?"
Azka pun hanya diam sejenak mendengar pertanyaan Reyhan lalu ia pun berkata. "Masih belum sadar Rey. Lo kenapa belum datang buat jeguk asa.?"
"Kenapa Lo memilih pergi saat itu. Kenapa Lo tega gak jeguk asa Rey. Gw tau Lo rapuh mendengar semua itu,tapih coba Lo pikirin lagi keadaan Juna yang lebih begitu rapuh."
Perkataan yang di ucapkan Azka mampu membuat reyhan bungkam. Waktu reyhan tau keadaan asa dan dia memilih pergi teryata Azka tau kalau Reyhan pernah datang tetapi ia memilih pergi.
"Tolong jangan seperti ini terhadap asa Rey. Gw tau Lo kecewa sama asa Karna asa gak pernah gomong apa apa ke Lo. Tapih Tolong gertiin perasaan asa juga Rey. Asa juga punya alasan untuk semua ini." Sambung Azka lagi.
Rapuh sudah keadaan Reyhan ia beneran merasa bersalah. "M-maaf." Ujar reyhan dengan suara yang bergetar. Bibirnya begitu bergetar hanya untuk sekedar mengucapkan kata maaf. Lalu Reyhan memilih mematikan sambungan telfon nya dengan Azka. Teman macam apa dia yang tega meninggalkan temannya yang terbaring tak berdaya saat itu di rumah sakit. Seharusnya waktu itu ia bisa menemani Juna untuk sekedar menenangkan keadaan Juna yang begitu rapuh. Ia benar benar Merasa bodoh.
Dulu Reyhan selalu bilang ke asa bahwa ia akan selalu ada untuk asa. Dan ia juga pernah berjaji bahwa ia akan menjadi Abang juga untuk Juna. Tetapi apa yang ia lakukan justru ia meninggalkan Juna dalam keadaan yang begitu rapuh waktu Juna mengetahui asa mengidap penyakit mematikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asara Bersama Bintang [Segera]✓
Fantasía"kalau aku pergi maka cerita kita udah selesai dan kamu harus bahagia Tanpa aku." _____________________ Kisah tentang seorang pemuda si penyuka mawar putih. Si penderita leukimia yang di pertemukan dengan seorang gadis penderita tunanetra. Seorang P...