40. AKU JUGA TERLUKA

66 4 1
                                    

“berani mencintai tapih tak punya nyali untuk mengungkapi."

*****

"Kamu...?" Ujar orang itu menuju ke arah reyhan 

Keduanya sama sama menatap

"papa?" Ujar Reyhan pelan

Itu Arga papanya reyhan, ia menatap remeh ke arah reyhan yang terjatuh ke atas aspal Tampa ada niatan kasihan sedikit pun untuk membantu cowok itu. Arga berjalan dua langkah untuk lebih dekat dengan reyhan lalu ia berjongkok di depannya.

"Gimana? Sakit!" Tunjuk nya kepada Reyhan. Arga tersenyum kecut lalu ia bangun dari jongkoknya dan memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya 

"Makanya kalau berkendara itu hati hati,biar gak celaka dan gak merugikan orang lain dan diri sendiri." Ujarnya 

Arga menatap remeh ke arah reyhan,tidak ada niatan untuk membantu sedikit pun , padahal kalau di lihat dari kejadiannya justru ia lah yang salah yang menabrak Reyhan dari belakang. "Maaf ,saya gak bisa bantu kamu. karna... kita kan gak kenal!" Ujarnya bernada menekan di sertai tertawa jahat di akhir

Reyhan tak menyahuti apa pun yang pria itu katakan,ia hanya bisa diam sambil menahan rasa perih akibat luka luka lecet yang ia alami.

Arga mengambil dompet dalam saku jasnya kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang merah dari sana,

"Sebenarnya,Saya memang segaja mencelakai kamu ,tapih tenang saja saya akan bertanggung jawab untuk pengobatan kamu." Ujar Arga kemudian melempari beberapa lembar uang itu ke arah reyhan.

Arga tersenyum puas setelah melakukan itu, kemudian ia pergi meniggalkan reyhan di jalanan yang sepi itu.

Reyhan mengepalkan kedua tangannya, matanya mulai berkaca-kaca, jujur ia merasa kesal dan marah atas perlakuan Arga yg semena mena kepada nya, bagaimana tidak seorang ayah yang tega ingin mencelakai anaknya sendiri.

Perlahan Reyhan bangkit,ia berjalan dengan langkah yang pincang, pikiran dan hatinya mengupat terhadap kelakuan Agra barusan.

Reyhan mulai menyalakan kembali motornya untuk pergi,Ia tak perduli dengan beberapa lembar uang yang Arga lempari tadi,ia tak mengambil sepeser pun uang itu dan membiarkannya berceceran di atas aspal jalan.

****

"Gimana keputusan kamu,sa? kamu..mau kan ngikutin usulan dari dokter?" Ujar Astari kepada asa

Asa masih terdiam, semenjak ibunya dan dokter Gunawan masuk tadi mereka menjelaskan tentang niat mereka untuk pengobatan asa yang akan di jalankan di luar negri. maka dari itu mereka ingin mendengar keputusan langsung dari asa. 

"Asa.." panggil astari 

Asa masih terdiam ia tidak bisa mengambil keputusan secepat ini,. Di dalam ruangan itu ada dokter Gunawan, Astari,asa,dan Juna.

Dokter Gunawan memberikan kode kepada Astari. Melihat itu Astari pun faham ia segera pergi mengajak Juna untuk meninggalkan dokter Gunawan berdua bersama asa.  

Dokter Gunawan terus memperhatikan asa sejak tadi pun ia faham apa yang sedang asa pikirkan sekarang,ia berjalan lebih dekat dengan asa,

"Saya faham apa yang sedang kamu fikirkan,asa. Banyak ke khawatiran yang kamu fikirkan,saya anjurkan sebaiknya kamu tidak usah memikirkan hal positif dulu."

Dokter Gunawan memegang pundak sebelah kanan asa, "dengar kan saya,asa. Jika kamu memang berkeinginan untuk bertahan, maka anjuran yang saya berikan adalah hal yang terbaik untuk kamu."

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang