“semoga harimu selalu indah Tanpa diri ku.”
*****
Nala berjalan gontai di lorong rumah sakit, sekarang ia berjalan menuju ruangan asa yang ada di lantai tingga. Ia kelihatan begitu sangat lelah karna menuju lantai tiga yang harus menggunakan tangga darurat karna lift rumah sakit yang mati. "Huf.. capek juga naik tangga,gak papa sesekali olahraga." Ujar Nala pelan sambil sedikit tersenyum
Sepi, itu yang Nala rasakan ketika berada pada lorong rumah sakit yang hampir sampai di ruangan asa. Nala menarik nafasnya panjang kemudian menghembuskan nya. Kemudian ia meraih memegan gangga pintu dan hendak membukanya, tetapi tiba tiba seseorang datang mencegah nya.
"Mau ngapain?"
Nala menoleh ke arah sumber suara,itu Azka
"Mau-"
"Biar gw aja,Lo mau anter makanan kan?"
Nala mengangguk, "sekalian mau jenguk asa."
"Asa lagi gak bisa di jenguk,Lo pulang aja."
"Tapi-"
"Asa lagi gak mau ketemu siapa siapa."
Nala terdiam, sedangkan Azka sudah berlalu pergi masuk dan meninggalkan Nala di lorong rumah sakit sendirian, padahal tujuan gadis itu datang ke sini ingin bertemu asa sekalian mengantarkan titipan makanan untuk asa.
Nala berbalik badan ingin pergi dari sana, tetapi ada sedikit celah yang bisa tembus pandang ke dalam ruangan itu,Nala bisa melihat asa yang sedang duduk di kursi roda yang sedang memendang ke luar jendela, Nala memandang teduh ke arah celah yang memperlihatkan asa
"Aku kangen kamu,sa."
****
Asa berdecak malas saat melihat pantulan dirinya sendiri di pantulan kaca,ia merasa kecewa dengan dirinya sendiri, pemuda itu malas sekali melihat kondisi dirinya yang begitu memperhatikan, ingin sekali ia kabur dari rumah sakit ini,
Asa mulai menjambak rambutnya sendiri, kerontokan pada rambutnya semakin menjadi itu semua karena penyakit yang ia alami. "Rontok aja semua,gw muak lama lama." Ujar asa kepada dirinya sendiri
Ia beralih mendorong kursi rodanya ke dekat jendela kamarnya ruang inapnya yang menampakkan pemandangan ke bawah kota di sore hari dengan banyak kendaraan yang berlalu lalang.
"Jauhin dia atau dia yang bakal jauhin Lo."
"Jangan buat dia terbang kalau ujung ujungnya Lo bakal nyakitin dia."
Ucapan Azka masih membekas dalam ingatannya. Asa mengepal kan tangannya,apa harus ia memberi tau Nala soal kebohongan nya atau tidak? Bukan karna hal lain tapih asa hanya takut bagaimana kalau Nala kecewa atau bahkan Nala akan menjauh nantinya kalau Nala tau ia hanya orang berpenyakitan , jujur Ia benar benar bingung.
"Nala, kamu dimana?"
"Tolong jangan pergi."lirih asa
Pandangan asa tak Segaja menerawang ke bawah dan menemui seseorang yang begitu ia kenal sedang keluar dari kawasan rumah sakit menuju sebuah angkutan umum
"Nala?"
*****
"Beberapa hari belakangan ini,kok gw gak pernah liat Lo jenguk asa?" Pertanyaan dari Reyhan.
dua orang itu sedang duduk di sebuah halte yang sudah tua yang berseberangan dengan sebuah TPU ,Nala yang habis ziarah ke makan almarhum Raka dan ayahnya, sedangkan reyhan tak segaja bertemu Nala karna jarak yang rumah reyhan yang satu arah juga dengan pemakaman umum itu.
Ia terdiam sambil menunduk lesu
"Ada yang larangin Lo,ya?" Tanya reyhan lagi
Nala mendogak dengan kening sedikit mengerut lalu ia mengeleng pelan.
Melihat hal itu justru membuat Reyhan tertawa kecil, "jangan bohong,nal. Gw tau apa yg terjadi sama Lo. Azka yang buat peraturan ini kan?"
"Sebenarnya ini adalah larangan paling konyol, tapih gw gak tau gimana cara cegah nya,dan gw bakal bantuin Lo buat ketemu sama asa."
"Tapih aku takut, gimana kalau Azka marah,dan gak suka?"
"Itu soal belakang, yang terpenting adalah Lo bisa ketemu asa." Ujar Reyhan Sambil tersenyum manis dengan mata yang juga ikut tersenyum,itu adalah ciri khas seorang reyhan
Nala mengangguk dan tersenyum mendengarnya, syukurlah sekarang ia punya sedikit peluang buat ketemu asa lagi. Nala menatap Reyhan dari samping kemudian ia bertanya, "jadi selama ini kamu mata matain aku?"
Reyhan membuang nafas pelannya, "gw bukan niat mata matain aktivitas Lo,tapih ini amanah dari asa, yang nyuruh gw buat jagain Lo, kalau dia sedang gak ada,ini adalah amanah yang selalu asa bilang ke gw. "
"Gw Udah kenal lama sama asa, bahkan sejak kita SMP, makanya asa selalu percayai orang orang terdekatnya sama gw." Timpal reyhan
"Rey?" Panggil Nala
"Iya.."
"Boleh aku tanya sesuatu?"
Reyhan mengangguk, "tentang apa?"
"Tentang asa."
Reyhan terdiam sejenak ia menggulum bibirnya lalu mengganggu pelan.
"Kamu kan temannya asa, dan... Kalian kan Udah kenal dari lama juga,. pasti kamu tau banyak tentang asa. sebenarnya Asa kenapa? Dia sakit apa? Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan asa. Tolong jawab aku dengan jujur,Rey."
Reyhan menunduk menatap sepasang sepatu yang sekarang membaluti kakinya,
"Rey?"
Sesaat kemudian reyhan mendongak menatap lurus kedepan jalanan yang sepi,
"Asa gak kenapa napa,dia baik baika aja." Jawab reyhan
"Bohong.." balas Nala tak percaya dengan jawaban Reyhan
"Kenapa Rey?"
Reyhan mejamkan matanya sejenak kemudian ia beralih menatap ke arah Nala yang duduk di sampingnya, "asa baik baik aja, soal kemarin karna kesehatan nya yang kurang vit aja. Gak usah khawatir, dia gak kenapa napa." Jawab Reyhan sambil tersenyum tipis
"Kalau asa kenapa napa?" Tanya Nala
Reyhan menatap lurus kedepan kemudian menjawab
"jawabannya ,jangan buat dia Kenapa Napa, dengan cara jangan tinggalin dia, buat dia semangat,karna Lo adalah obat bagi dia."
****
"Permisi mas,asa. ini ada titipan buat,mas." Ujar seorang perawat memberikan asa satu buah peperbang
"Dari siapa?" Tanya asa
"Eum..kurang tau mas."
Asa mengangguk
"Saya permisi dulu. Kalau butuh apa apa silahkan panggil kami aja."
"Iya,." Balas asa seraya tersenyum tipis
Asa mengambil sebuah peperbang yang baru saja di kirim oleh seseorang, tetapi ia tidak tau apa isinya. Perlahan ia mengeluarkan isi dari peperbang itu, sebuah kotak makan dan satu butol minuman.,ada sebuah kertas kecil yang tertempel di atas kotak makan itu,
°__° get well soon... bintang-ku :)
****
kalian apa kabar?Up nya dikit dikit aja biar lama tamat, Xixi...
Daaaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
Asara Bersama Bintang [Segera]✓
Fantasy"kalau aku pergi maka cerita kita udah selesai dan kamu harus bahagia Tanpa aku." _____________________ Kisah tentang seorang pemuda si penyuka mawar putih. Si penderita leukimia yang di pertemukan dengan seorang gadis penderita tunanetra. Seorang P...