13. PERJANJIAN DI BAWAH REMBULAN

110 18 2
                                    

*****

Di bawah terangnya langit yang di teragi oleh sang purnama malam. Tiga orang lelaki yang dibaluti oleh setelan jaket Hoodie masing masing kini duduk di berdampingan yang di temani oleh api unggun yg menyala.

Dingin nya pemandangan laut malam yang di sertai terpaan angin yg menambah kesan sejuknya udara malam ini. Seorang pria yang berkulit putih dan bibit yang pucat hanya menatap seduh ke arah terangnya bulan beserta banyaknya taburan kelap kelip bintang bintang di malam ini.

"Bulannya indah ya, sa.." ucap Reyhan

"Heumm..." balas asa Tanpa mengalihkan pandangan nya yang masih tetap menatap indahnya rembulan malam ini.

"Bintang nya juga,sama kaya asa Sama sama menerangi." Ujar azka

Asa pun hanya tertawa mendengar nya.

"Asa, menurut Lo mana yang lebih indah antara bintang dan bulan?" Tanya Reyhan yang masih terus memandangi bulan.

"Dua duanya Rey," jawab asa yang masih terus menatap langit malam dan memeluk lututnya sendiri.

"Kenapa harus dua duanya sa..?" Tanya Reyhan bingung

Asa pun beralih menatap Reyhan, kemudian ia menghembuskan nafas beratnya.
"Karna mereka berdua sama sama menerangi."Jawab asa

"Bulan dan bintang memang sudah di ciptakan untuk menerangi malam."

"Mereka segaja tuhan ciptakan untuk menerangi gelapnya malam hari,tapih kadang kadang malam juga merasa sendirian kalau bulan dan bintang gak ada."

"Tetapi kalau saat malam bintang sama bulan datang bersamaan maka malam tidak akan merasa sendirian. karna tugas bintang sama bulan itu untuk menerangi malam yang gelap, Rey." Ujar asa kemudian kembali menatap sang purnama.

"Maka dari itu gw selalu suka sama bulan dan bintang." Sambung asa.

Reyhan menghembus kan nafas kasar nya. "Iya sa, kalau gw pikir pikir ibarat malam itu adalah gw. Sedangkan bintang itu Lo dan bulan adalah Azka." Ujar Reyhan

"Kalian adalah anugerah yang di kirim tuhan buat datang ke gw."

"Semulanya hidup gw gelap kayak malam, kemudian tuhan mengirimkan bintang dan bulan untuk menerangi hari hari gw."

Asa dan Azka pun lantas duduk lebih dekat dengan Reyhan kemudian keduanya saling merangkul pundak Reyhan secara bersamaan. "Lo gak boleh ngerasa sendirian lagi Rey,gw dan asa akan selalu ada buat Lo." Ujar azka

Reyhan yang di kenal sebagai cowok yang jarang menampakkan kesedihan entah mengapa sekarang hatinya terasa rapuh. Buliir bulir bening menetes begitu saja dari mata indahnya. Reyhan pun menghapus cepat air matanya. "Makasih udah lahir dan hadir dalam hidup gw." Reyhan yang terus menghapus air matanya.

"Gak usah di hapus air matanya, biarin dia mengalir. dengan keluar nya air mata akan membuat kita lebih bisa menggungkap isi hati kita."

"jangan tahan air mata biar kan mereka keluar.kalau Lo tahan itu sama aja kek nahan masalah yang sekarang Lo rasain." Ujar asa. " Lo gak sendirian Rey,Kita ini sahabat beserta keluarga." Sambung asa lagi.

"Makasih...., Walaupun orang tua gw udah gak anggap gw sebagai keluarga Mereka lagi, tapih gw masih punya kalian"

"Kalian juga sudah gw anggap keluarga walaupun kita berbeda darah. Tolong tetap jadi sahabat gw untuk selamanya.sampai takdir tuhan yang memisahkan." Ujar Reyhan, ia sudah membiarkan air matanya untuk jatuh.

"Nagis aja Rey sampai Lo puas, supaya pikiran Lo bisa terbuka..." Sambung Azka lagi.

Asa pun mengelus lembut punggung Reyhan untuk memberikan ketenangan untuk cowok itu."Lo harus janji sama gw dan azka , kalau Lo gak boleh memendam rasa kebencian terhadap orang tua lo."

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang