21. TOLONG

121 16 1
                                    

Yuhu,,,Update lagi gyuss.. 😘

Bacanya pelan pelan aja biar bisa dapat ending nya.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Kak nala hari ini ayah kok tumben gak kasih ijin kakak buat ngemis." Ujar Raka kepada Nala

"Eum.... kakak juga gak tau.., Kenapa ya?" ujar Nala bingung.

"Kalau gitu Raka pamit dulu ya kak, doain supaya Raka dapat uang yang banyak."

"Aminn..." Balas Nala

"Hati hati ya Raka..."

"Iya kak, Raka pamit dulu."ujar Raka sambil melangkah pergi.

Nala juga bingung mengapa bisa hari ini Dani tidak mengijinkannya untuk pergi. Padahal jika hari hari lain di saat Anala minta untuk tidak mengemis saja maka Dani akan marah.
Entah kerasukan apa Dani sampai sampai tidak mengijinkan nya untuk pergi hari ini.

Anala beranjak dari kursi ia ingin ke arah dapur karna merasa haus. Disaat Nala memasuki area dapur ia tak segaja mendengar Dani yang sedang berbicara dengan seseorang di telfon.

"Nanti jam 8 malam ibuk bisa langsung kesini untuk menjemput gadis itu. Saya jamin gadis yg saya jual ini gak akan bikin ibu kecewa."

"Dan jangan lupa sesuai janji, bayaran harus di transfer sekarang juga."

"Ya sudah saya tutup ya telfonnya.." Ujar Dani menutup sambungan telfon.

Sedangkan Anala yang mendengar semua pembicaraan yang Dani lontarkan barusan Ia tak faham. apa maksud Dani barusan gadis yang ia jual, siapa? , Apa jangan jangan Dani mau menjual dirinya, tidak sekarang Perasaan Anala jadi tak enak ia segera beranjak pergi.

Entah Apa maksud dari semua perkataan Dani barusan.

"Nala.." panggil Dani. Nala Lantas kaget saat Dani memanggil namanya Nala memilih berjalan cepat meninggalkan Dani. Tetapi Dani dengan cepat mecekal tangan Nala. "Mau kemana kamu?"

"Lepas,yah.." mohon Nala

"Saya tanya kamu mau kemana..?" Ujar Dani lagi

Nala sudah merintih kesakitan karna tangan nya yg di cekal kuat oleh Dani. "Ikut saya.." ujar Dani menyeret tangan Nala sampai kekamar Nala.

"Ingat ya Nala kamu jangan kemana-mana, tetap di kamar." Tegas Dani

"Yah, apa maksud ayah kurung Nala.."

"Cih, jangan pura pura bodoh kamu, saya tau kamu pasti sudah mendegar semua pembicaraan saya di telfon tadi."

"Apa maksud ayah.."

Dani hanya tertawa remeh. "Kamu mau tau apa maksud ayah.,"

"Kamu akan ayah jual nala." Tekan dani

"Tidak." Nala mengeleng kepalanya pelan. "Gak.. jangan lakuin itu yah, Nala mohon jangan jual Nala." Ujar Nala bernada mohon

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang