*****
Pagi ini asa sudah mau menjalani transfusi cuci darah untuk yang pertama kali Tampa sepengetahuan yang lain.hanya Azka dan asa yang mengetahui. pagi ini Juna sudah berangkat ke sekolah, sedangkan Reyhan sudah pulang sejak sore kemarin tetapi sampai sekarang belum kunjung balik kerumah sakit.
Azka yang terus menyuruh asa untuk mau mengikuti anjuran cuci darah.asa sangat ketakutan pada alat alat medis yg berada di rumah sakit apa lagi saat ia melihat jarum.tetapi pada akhirnya asa harus melawan rasa takut itu. Ia pun mau mengikuti anjuran untuk cuci darah tersebut.
Setelah menjalani cuci darah kini ia sudah di pindahkan kembali di ruang rawat biasa.kini di ruang itu hanya ada asa dan Azka.
"Penyakit ini semakin hari semakin parah, Sampai kapan gw harus menjalani perawatan kayak gini ,ka?" Tanya asa lesu.
Azka pun menatap asa sejenak lalu ia menundukkan pandangan nya ke bawah. Mulut nya terasa kaku ingin menjawab.
"Ka." Panggil asa balik
"i-iya."jawab Azka sedikit dengan nada gugup
"Lo gak denger tadi aku gomong apa?"
Azka pun lantas terdiam sejenak. "Gw gak tau sampai kapan sa. yang penting kita jalani aja dulu.yg terpenting sekarang Lo harus berjuang dan semangat buat bisa sembuh.""Tapi apa yang bakal menjamin kalau gw bisa sembuh?"
"Penyakit ini seratus persen gak bakal menjamin buat para penderita bisa sembuh. kebayakan penderita kanker ujung ujungnya berakhir gak bisa bertahan ka." Ujar asa bernada pasrah.
"Kenapa Lo gomong kayak gitu sa." Ujar azka mulai bangkit dari tempat duduk nya.
"Gw yakin kalau Lo bakal sembuh. Gw bakal berusaha buat bisa bikin Lo sembuh ,sa. keajaiban itu ada sa. Lo gak boleh gomong gitu."
Asa pun terdiam sejenak sambil meresapi perkataan Azka barusan.
"Lalu, kalau keajaiban itu gak berpihak sama gw, gimana ka." Balas asa bernada pelan.
Azka lantas memejamkan matanya sejenak.
Lalu beralih menatap asa." Lo masih mau liat Juna bahagia?, Lo gak mau kan liat Juna sedih. Juna masih butuh sosok seseorang seperti Lo sa.karna sumber kebahagiaan Juna ada sama Lo asa.""Tolong bertahan buat Juna." Ujar Azka penuh harap.
*****
"Juna." panggil kepala sekolah yang masuk ke kelas.
Juna yang sedang sibuk mengerjakan tugas pun lantas mendogak kaget saat namanya di panggil. "Iya pak." Sahut Juna.
"Bisa ikut saya sebentar ke kantor."
KAMU SEDANG MEMBACA
Asara Bersama Bintang [Segera]✓
Fantasy"kalau aku pergi maka cerita kita udah selesai dan kamu harus bahagia Tanpa aku." _____________________ Kisah tentang seorang pemuda si penyuka mawar putih. Si penderita leukimia yang di pertemukan dengan seorang gadis penderita tunanetra. Seorang P...