11. BERAWAL DARI BATAGOR

100 16 3
                                    

Hai hai ketemu lagi...

Mau bilang apa buat asa sama yang lain?



Mau bilang apa buat asa sama yang lain?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dunia ini memang tempat untuk lelah.jangan berhenti menyerah sebelum tuhan bilang udah,akan ada saatnya untuk kembali dan beristirahat kalau udah tuhan bilang udah cukup dan beristirahat lah."
~bintang asara~

*****

Seperti biasa Saat ini asa sedang menggantikan sif kerja bersama dengan reyhan.asa ia sedang sibuk menata barang barang. " Sa."panggil Reyhan.

"Iya." balas asa

"Kalau udah selesai bantuin gw bentar di gudang Belakang ya.." asa hanya mengangguk sebagai balasan.

Selesai menata semua barang barang ia pun lantas ingin bangun dan hendak kebelakang menelusuri reyhan. tetapi tiba tiba dadanya terasa sesak dan kepala nya agak berat. Ia memegangi dada dan kepala nya yg sakit.sepertinya ia harus segera minum obat.ia terlalu sibuk sehingga lupa akan harus minum obat.

Buru buru asa pergi ke ruang belakang tempat yang tak ada orang. karna merasa sudah aman ia pun langsung mengambil bungkusan plastik berisi banyak obat obatan dan langsung meminum nya dan meneguk sebotol air mineral.nafas nya sampai tergesa-gesa dan tangganya juga gemetar karna efek dari penyakit itu.

Asa duduk bersandar di tembok dinding ruang yang sepi itu.lalu ia memandang nanar ke atas Plastik obat yg sekarang ia pengang. "Sampai kapan gw harus bergantung hidup dengan obat obatan ini." Lirih nya.

"Juna." Lirih asa pelan. Ketika ia mengingat adiknya hatinya terasa rapuh dan kesedihan seketika menyelimuti dirinya. "maafin bang asa jun." Ujar asa sambil memejamkan matanya dan memegangi dadanya yang agak terasa sesak.air matanya meluruh begitu saja.jujur ia merasa sangat bersalah.

"Tuhan, tolong aku biar bisa sembuh kembali seperti dulu."

"Hanya itu yang aku minta.aku sudah tak meminta untuk memiliki keluarga yang utuh lagi.aku sudah tak berharap kalau orang tua ku untuk kembali."

"Aku sudah tak lagi berharap untuk mereka kembali.yang aku ingin kan hanya lah kesembuhan untuk ku."

"Hanya itu." Ujar asa sambil menunduk dan air matanya sudah membasahi pipinya.

Asa jadi teringat akan perkataan dokter Gunawan beberapa Hari kemarin saat ia sedang mengecek keadaan kesehatan nya.

Fresblak...

"Dokter tolong jawab dengan jujur Apakah penyakit ini bisa sembuh." Tanya asa yang kini duduk berhadapan di ruang pribadi milik dokter Gunawan.

Asa selalu saja menayangkan hal itu kepada dokter Gunawan.hanya itu yg selalu ia tanyakan.

Dokter Gunawan hanya terdiam membisu ia tak menjawab apa pun pertayaan asa. Ia bingung harus bagaimana. "Dokter." Panggil asa lagi.

Dokter Gunawan pun menghembus nafas beratnya. "Asa."

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang