5.BERIBU KATA MAAF

186 24 1
                                    





perhatian untuk semua murid diberitahukan kalau Senin depan akan ada rapat yang akan di hadiri oleh semua wali murid dari siswa siswi semua.di harapkan semua wali murid harus hadir karna ini menyangkut kelulusan semua siswa siswi." Ujar wali kelas yang memberi tau.

"Baik buk." Ujar semua murid

"Buk kalau gak ada orang tua gimana buk?" Tanya arza.

"Ya harus ada yang wakili." Ujar wali kelas,
"Memang nya kenapa kamu nanya seperti itu." Tanya wali kelas lagi.

"Gak si buk soalnya kasian aja kan di kelas ini ada yg udah gak punya orang tua."

"Gw pikir orang tua nya meninggal, teryata Degar dengar si Orang tuanya kabur ninggalin dia." Ujar arzan sambil tertawa

Semua murid yang berada di dalam kelas itu pun langsung tertawa. " Emangnya dia siapa." Tanya murid lainnya.

"Siapa lagi kalau bukan orang tuanya si Juna."

"Udah miskin, kere gak bermodal, cupu lagi makanya orang tuanya kabur."

Semua murid yang berada di kelas itu pun langsung menoleh ke arah Juna dan menertawakan Juna.

Juna hanya diam ia tak mau sampai emosi nya lepas hanya karena arzan.setiap hari arzan selalu memancing emosi diri nya.

"Woi sirup Marjan jangan banyak bacot Lo. Senang banget mancing emosi orang.kurang kerjaan lo." Lantang riki yang sudah tersulut emosi.

"Dasar Tarzan Punya mulut bukannya di sekolahin.kekurangan orang kok di jadiin bahan tertawa." Ujar Sean yang membela

"Wah wah sricel nya keluar ni.orang yg di omongin cuman diem .lah yang gak di omongin malah nge bacot." arzan tertawa mengejek

"Asal Lo tau ya sirup Marjan Juna diem bukan nya gak mau lawan cuman dia kasihan sama Lo modal mulut doang giliran udah kenak tinju baru tau rasa." Balas Sean.

"Gak kapok Lo udah hampir mati kemaren di tonjok Juna." Ucap Riki memang Adanya.

Dulu si arzan juga pernah sampai adu jantos bersama juna.arzan hampir aja kehilangan kesadarannya karna juna memukuli nya dengan brutal karna tersulut emosi.kalau saja Riki dan Sean tidak datang tepat waktu mungkin saja arzan tak terselamatkan.

"Modal mulut doang kek cabe giliran udah di tonjok langsung lembek ,dasar bencong." Sambung Sean tak kalah judes Yang mengundang tawa seluruh murid kelas di sana.

"Sudah sudah diam semua. kalian gak boleh seperti ini menertawakan teman kalian.terutama kamu arzan jangan gomong seperti tadi itu gak Baik ,kekurangan seseorang jangan di buat bahan tertawaan.sekali lagi ibuk Degar mulut kamu seperti tadi maka kamu harus bersiap ibuk hukum." Ujar wali kelas dengan tegas.

Arzan pun hanya mengepal tangannya. Niat nya padahal ingin membuat Juna tersulut emosi tapih ujung ujung nya malah ia yg kenak.

Juna sudah sering mendapat ocehan seperti itu jadi ia tak mau ambil pusing lagi.arzan selalu saja membuat diri nya naik pitam.

*****

Seperti biasa pagi ini asa sedang asik membereska sisa sisa piring kotor di kedai buk sari. Asa merasakan kepalanya sangat berat dan pusing.seketika ia menghentikan aktivitas cuci piringnya saat ia menyadari cairan kental berwarna merah itu keluar dari hidung nya. "Kenapa harus kambuh lagi." Ujar asa.

"Asa." Panggil buk sari.

Asa pun menyadari namanya di panggil ia langsung membersihkan darah yang keluar dari hidungnya.ia pun menoleh ke arah buk sari. "Iya buk." Ujar asa.

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang