-Di sarankan kalau baca jangan lompat lompat bab dan bacanya santai aja gak usah kecepatan nancap gas.
*****
“Jauh atau menjauh,di sakiti atau menyakiti semuanya sama sama meninggalkan goresan luka yang dalam.”
•
•
"Ini peringatan pertama dan terakhir buat Lo. jauhin asa , dan gw harap Lo gak usah berharap banyak sama dia."
"Maksudnya?" Tanya Nala bingung
Azka menghembus nafas beratnya. "maksudnya banyak,arti dari maksud yg gw bilang ini banyak artinya,dan salah satunya Asa gak bisa buat Lo bahagia."
Nala semakin di buat bingung, "tapi kenapa, apa alasan nya?" Tanya nala
"Alasannya banyak, gw ngomong gini biar Lo gak ngerasa sakit nantinya. Sakit nya di bohongi sakit dari kecewa bahkan kehilangan." Suara Azka memelan saat mengucapkan kata terakhir, kehilangan.
"Lo bukan tipe yg dia harapkan. dia cuman kasian sama Lo,Berhenti berharap banyak sama asa."
"Kenapa kamu harus berkata seperti itu?" Tanya Nala
Azka berdecak kesal
"Asa itu pembohong jangan mudah percaya Ama dia. Banyak kebohongan yang gak pernah ia katakan."
"Asa bukan pembohong,dia orang baik, justru kamu yang pembohong menuduh asa yang bukan bukan." Bantah nala tak terima
Azka tertawa remeh ia memasukan kedua tangannya ke dalam jubah putih atau lebih tepatnya jubah yang di kenakan seorang dokter. "Kalau suatu saat Lo tau yang sebenarnya maka jangan pernah salahin omongan gw. Asa itu orang nya privasi tentang kehidupan dia banyak yang di sembunyiin, termaksud Asa udah punya cewek sendiri."
Perkataan terakhir yang di lontarkan Azka membuat perasaan Nala jadi cemburu, Teryata asa udah punya pacar dan gak pernah di publish, tetapi Nala rasa ia juga tidak bisa percaya dengan omongan Azka, karna dulu asa pernah bilang dia gak pernah dekat dengan cewek mana pun, kecuali.., dirinya.
"Simpati yang asa tunjukkan sama Lo itu cuman kasian dan iba, jadi gak usah terlalu baperan."
"Asa pernah bilang sama gw,kalau dia cuman kasian liat Lo. jadi gw harap Lo gak usah terlalu baperan,peduli terhadap sesama manusia itu memang kebaikan tetapi jangan melibatkan perasaan. "
"Sebelum semuanya terlalu jauh,gw harap Lo bisa ngerti, jangan buat hati Lo sakit nantinya."
Nala terdiam seribu bahasa ada sedikit sesak di hatinya kala ia mendengar ucapan Azka barusan, padahal niatnya ke rumah sakit sekarang adalah ingin menjeguk asa namun belum sempat ia melangkah ke dalam Azka sudah terlebih dulu mencegatnya dan mengajaknya ke taman belakang rumah sakit.
"Jangan taruh harapan lebih sama dia."
"Aku gak pernah taruh harapan sama asa,aku sama asa cuman temenan." Tegas Nala
Azka tersenyum kecut sambil melipat kedua tangannya di dada, "cuman temenan? Gak ada kata temenan di antara cowok dan cewek, kalau pun temenan pasti di antara salah satunya ada yang naruh perasaan dan harapan lebih."
"Asa gak pentes buat lo,dan Lo gak pantes buat asa."
Ada sedikit perasaan bersalah kala ia mengucapkan kata itu kepada Nala. "Sorry Nala,gw ngelakuin ini semua juga demi kebaikan Lo dan asa." Batin Azka
"Sebelum semuanya Terlalu jauh Gw harap,Lo bisa ngerti." setelah mengucapkan itu dokter muda itupun langsung berlalu pergi dari taman belakang rumah sakit itu meninggalkan Nala yang hanya terdiam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asara Bersama Bintang [Segera]✓
Fantasy"kalau aku pergi maka cerita kita udah selesai dan kamu harus bahagia Tanpa aku." _____________________ Kisah tentang seorang pemuda si penyuka mawar putih. Si penderita leukimia yang di pertemukan dengan seorang gadis penderita tunanetra. Seorang P...