46. PENYESALAN

114 6 0
                                    


Update lagi semuanya...

Ada yang nonton GDA malam ini?😭😭😭

****
"Semua akan terasa berharga ketika tidak lagi ada,kata itu memang benar ada nya,menyesal? tak akan pernah lagi berguna."

*****

Pagi yang tak begitu cerah di selimut awan yang mendung,rintik gerimis sedikit demi sedikit turun ingin membasahi bumi. Duka di Pagi ini begitu di selimuti rasa kesedihan yang mendalam. Langkah gerak kaki berjalan ber iringan sambil membawa sebuah keranda mayat yang akan segera di makamkan.

Asa dan Azka, dua cowok itu begitu terlihat menyedihkan di tinggal sang sahabat terbaik nya. Langkah kaki semuanya terhenti tepat di sebuah area pemakaman. keranda yang ber isikan reyhan telah tiba. Perlahan beberapa orang mulai turun ke lobang makam itu, jasad reyhan telah di turunkan ke liang lahat. Semua sahabat dan Nadira mamanya bahkan orang orang terdekatnya ikut hadir di acara pemakaman reyhan kecuali Arga. Entah kemana pria itu tak menampakkan dirinya untuk menghadiri pemakaman sang anak untuk yang terakhir kalinya.

Nadira, wanita itu begitu terlihat menyedihkan, kehilangan putra satu satunya. padahal baru semalam ia bertemu sang anak,baru semalam ia memeluk Reyhan,baru semalam ia menyuapkan makanan untuk pertama kalinya kepada reyhan anaknya.

Jasad reyhan telah di turunkan ke liang lahat. "maaf, apakah ada yang ingin menggumandakan azan untuk terakhir kalinya buat,nak Rey?" Tanya pak ustadz

Terdiam sesaat,asa melirik ke arah sekitar mencari keberadaan papanya reyhan namun tak ada. "Biar saya aja, ustadz." Ujar Asa turun ke liang lahat itu.

Entah mengapa matanya kembali memanas menahan serpihan air mata. Asa menghembuskan nafas panjangnya, bibirnya bergetar menahan isakan, perlahan asa mencoba walaupun rasa sedih akan kehilangan begitu menyeruak di hatinya. Asa memejamkan matanya kemudian mulai melantunkan azan.

"Allahu akbar,Allahhu akbar..

Air Matanya jatuh keluar dari ujung mata.

"Asyhadu an laa ilaaha illallah..

Asyhadu Anna muhammadar Rasulullah..

Suara yang begitu lembut nan merdu milik asa menambah suasana haru begitu lebih menyayat hati, merdu.. sangat merdu. Beberapa orang di sana mulai menjatuhkan air mata.

Hayya'alash-shalaah..

Hayya'alalfalah..

Allahu Akbar, Allahhu akbar

Laa ilaaha illallah.."

Lafadz azan selesai di kumandangkan,asa memandang nanar menatap lekat jasad reyhan untuk yang terakhir kalinya. Perlahan- lahan gundukan tanah mulai menutupi liang lahat itu. Berbagai tangis terdengar menyedihkan.

Beberapa pelayat mulai pamit setelah mengucapkan bela sungkawa.

Rintik rintik Gerimis mulai turun secara perlahan.nadira, wanita itu begitu merasakan kehilangan yang mendalam,ia menaburkan bunga ke atas makam sang anak. Putra yang selama ini ia sia sia kan telah pergi meninggalkan dunia.

"Maafin mama,nak." Hanya kata itu yang selalu terucap di lisannya. Maaf, maaf dan maaf. Wanita itu mencium Nisan yang bertuliskan nama anaknya

'REYHAN PUTRA JAYA BIN ARGA SANDRA JAYA'

"Selamat menempuh keabadian yang kekal,nak."Lirih wanita itu. Nadira beranjak berdiri. "mama janji akan selalu kunjungi rumah baru kamu." Wanita itu tersenyum pahit. Ia menghapus sisa air mata yang berderai di pipinya lalu melangkah pergi meninggalkan area pemakaman.

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang