32. AKHIR DUKA

106 6 0
                                    

-Apa kabar kalian di bulan November ini?

-Cari tempat teryaman untuk membaca

supaya fokusnya juga dapat.

-Vote itu gratis gak perlu bayar jadiii ayok Vote 🌟

Gak afdol ya, rasanya baru up udah kabar duka aja, hehee....

-Selamat membaca sob.... ;

*****

"November semoga kau tidak se-meyakitkan Oktober tapi nyatanya sama saja."

*****

Dani terus mencengkram erat tangan Nala dan membawa nya menjauh dari kediaman sebelum nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dani terus mencengkram erat tangan Nala dan membawa nya menjauh dari kediaman sebelum nya. "Ayo ikut." Ujar Dani sambil menyeret Nala untuk masuk kedalam mobil

" jangan paksa kak Nala, kasian kak Nala nya!" Ujar Raka yg berada di samping nala, yang merintih kesakitan karna tangan yang Cengkram kuat oleh Dani.

Kalau kalian tanya apa yang terjadi, yaa! Nala sudah di bawa pergi oleh Dani atas dasar Raka yg membawa nala keluar dari kawasan rumah buk sari Tampa sepengetahuan siapapun itu,di karenakan pemilik nya sedang berada di luar saat ini.

"Kamu diam aja, cepat buka pintu mobilnya."

Tak ada pilihan lain bagi Raka selain mengikuti perintah itu. Sebenarnya Raka juga tak mau melakukan hal itu namun ini semua di karenakan keterpaksaan yang harus di jalani, jadi mau tak mau.

****

Asa segera beranjak keluar dari ruangan yang bernuansa putih yang memiliki ciri khas bau obat obatan,yaa! rumah sakit,di perkirakan mungkin baru belum sampai satu jam yang lalu asa baru saja menyelesaikan rutinitas cuci darah nya. Setelah mendapatkan notice dari buk sari yang menuliskan kalau anala hilang sejak Siang tadi dan belum di ketahui di mana jejaknya hingga saat ini ,dan membuat asa jadi khawatir. Asa langsung melepaskan selang infus di tangan nya dan tak peduli tentang sakit yang sedang ia rasakan itu.

"Bang mau kemana?" Tanya juna yang melihat asa setegah panik itu.

"Abang harus pergi,kamu antar Abang sekarang,anala hilang!"

"bantu Abang cari Nala."

Juna melirik arlojinya yang memperlihatkan jam sudah menuju pukul 23:24 WIB, sangat tidak mungkin untuk mencari keberadaan Anala di tengah keadaan malam yang akan mulai larut ini. "tapi itu bukan hal yang terlalu penting bang, sedang kan bang asa baru aja selesai cuci darah."

"Itu menurut kamu Jun,dan menurut Abang Ini lebih penting dari apa pun." Sengkal asa yang sedang beranjak turun dari brangka

"Tapi bang-."

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang