25. SUDAH TAK BERHARAP

85 13 0
                                    

"Azka....." Panggil Mahesa

"Apa lagi si, bang. Hobi banget magil aku mulu. Apa lagi."

"Nasi udah, minum udah, semuanya udah tertata rapih di depan bang hesa. Mau apa lagiii?" Tanya Azka geram

"Suapin gw.."

"Hah, suapi?"

"Makan sendiri lah bang, ngapain nyuruh suapin kek bocah." Ujar Azka menolak

"Ayolah,ka, suapin gw,gak kasian Lo liat ni tangan kesakitan akibat nolongin Lo kemarin." Ujar Mahesa

"Lagian kan,Lo udah janji kalau gw Kenapa Napa ,Lo bakalan rawat gw. Lo ingkar Ama Abang Lo sendiri."

"Yaudah kalau gak mau suapin, mending gak makan aja sekalian. Awas aja kalau gw mati kelaparan,Lo bakal gw gentayangin."

"Dasar punya adek tegaan baget, katanya Dokter cuman rawat orang lain aja,lah Abangnya sendiri di abaikan." Ujar Mahesa yang beranjak tidur kembali.

Azka jadi merasa tak tega melihat Mahesa. Seperti itu. padahal dirinya sudah siap siap mau berangkat ingin bertugas. Tapih bagaimana pun Mahesa juga telah menyelamatkan dirinya kemarin yg hampir kenak balok oleh pengawal pengawal jahat itu.sampai sampai tangan Mahesa jadi kesakitan akibat menahan balok yang mencoba menyelamatkan dirinya.

"Yaudah ni, Ni aku suapin." Ujar Azka sambil beranjak duduk di tepi ranjang Mahesa membujuknya agar mau makan.

Mahesa pun bangun dan mengambang kan senyumnya. "Gitu dong."

"Buka mulut, Makan gak usah ngambekan udah tua." Ujar Azka sambil menyedot kan makanan ke mulut Mahesa

Puk
Mahesa mengepluk kepala Azka.
"Lo bilang gw tua..Lo kan juga udah tua." Ujar Mahesa tak terima di katain tua.

"Lah kan emang bener, kenapa gak terima Emang itu kenyataan nya kok." Jawab Azka

"Kita tu cuman beda satu tahun."

"Iya iya... Satu tahun cuman beda,bang hesa tu adik, aku Abang." Jawab Azka menyudahi perkelahian

Mahesa memang begitu. kalau sudah menyangkut masalah umur pasti bakalan berujung adu mulut ia tak terima di katai tua. makanya Azka memilih mengalah saja dari pada Mahesa terus mengoceh sampai nanti. Yaa umur memang hanya lah angka tapih Mahesa tetap masih kelihatan muda degan wajah Beby face yang ia punya.

*****

"Sialan, aku harus cari kemana lagi anak itu.Kalau sampai Nala gak ketemu, pasti mereka bakal meminta kembali uangnya. "

"Mana uangnya sudah habis, aggrrhh..." Geram Dani sambil mengacak-acak rambutnya prustasi

"Anak anak itu gimana ya, keadaannya di dalam ." Ujar Dani sambil beranjak pergi ke arah kamar

Rala dan raka masih tertidur pulas di lantai yang beralas tikar itu. Mereka masih setia memejamkan mata. " Jam segini masih tidur bukannya ngemis." Geram Dani

Dani sempat keluar lalu ia kembali degan membawa seember air.

Byurrr...

Tampa ada rasa sayang sedikit pun Dani dengan teganya menyiramkan air ke arah Raka dan Rala yang sedang tertidur. "BANGun..." Ujar Dani degan suara keras

Raka dan Rala bangun akibat siraman air, mereka bangun degan keadaan tubuh yang menggigil karena kediginan. "Ngapain masih begong,.., Bangun jangan tidur mulu,sana gemis.."

"I-iya,yah.." ujar Raka

Dani berjongkok menyamakan tingginya degan anak anak itu. "Ayah minta sama kalian untuk hari ini target yang kalian dapatkan harus ada satu juta kalau gak dapat jangan pulang."

 Asara Bersama Bintang [Segera]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang