"Kamu, gila? Ogah! Aku gak mau lakuin apa yang kamu minta," tukas Saira dengan ekspresi kesal.
Tiga orang lelaki brandalan itu sontak saja memberikan tatapan mata tajam ke arah Saira, gadis ini dibawa oleh Farel ke markas mereka. Entah bagaimana bisa Farel membuat si anak baru bisa datang ke markas mereka, decak sebal mengalun.
"Kamu mau mati di tangan kita, bertiga, huh!" seru Bastian menatap nyalang ke arah Saira.
"Aku gak punya duit, jangan buat beli rokok kalian, semua. Buat makan aja aku gak punya," jawab Saira jujur.Max yang tadinya sibuk dengan permainan game di tangannya sontak saja menoleh ke arah Saira, Bastian mendadak terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI (END)
Teen FictionJudul awal "Love Me, Please" Senandung nada "Syair Dukacita" merupakan musik yang hanya dapat didengarkan, dunia terus berputar. Namun, mengapa rindunya tak pernah pudar? Dunia orang lain tampak baik-baik saja. Tetapi dunia Erlangga tidak lagi begi...