❤️‍🩹BAB 19. RENCANA JAHAT

230 21 3
                                    

Bibir Chesy terbuka lebar, pupil matanya terlihat membesar mendapati kehadiran Saira di bawah sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibir Chesy terbuka lebar, pupil matanya terlihat membesar mendapati kehadiran Saira di bawah sana. Gea dan Amelia sontak saling adu lirikan mata, kedua tangan Chesy mengepal.

"Wah, kok bisa gaun itu dia yang pakai?" tanya Gea mengalun.

"Kamu kalah sama anak beasiswa itu, Che? Dia yang gak punya apa-apa bisa memakai gaun yang dipajang di Instagram," celetuk Amelia sebelum Gea dan Amelia serentak tertawa kecil.

Bagaimana tidak? Chesy sudah mengatakan kali ini ia akan memakai gaun hitam itu. Namun, saat ditemui di aula sekolah, Chesy malah tidak memakai gaun yang ia gadang-gadang akan melekat di tubuhnya.

"Ya, jelas aku kalah, dong. Kata Nyokap itu gaun sudah diambil oleh seorang pengusaha kaya. Well, sekarang aku tahu deh, kayaknya. Ternyata dia sugar baby Om-om hidung belang," sahut Chesy  memfitnah Saira untuk menyelematkan harga dirinya.

Jika pun dipikir-pikir seorang anak yang dibuang seperti Saira, mana ada uang sebanyak itu untuk membeli sebuah gaun mahal. Dengan sepasang sepatu high heels setinggi 3 cm, bahkan mini bag yang kini disandang harganya berbanding terbalik dengan bentuknya yang mini.

"Eh? Itu beneran?" Amelia terkejut.

"Ya, tentu saja. Kalian berdua pikir aja deh, dia itu anak beasiswa. Dari atas sampai bawah barang bermerek, dapat dari mana kalau bukan dari menyenangkan Om-om kaya, huh?" Chesy menoleh ke arah Gea dan Amelia secara berganti-ganti.

Gea mengangguk mengerti. "Pastinya begitu! Gaun yang dia pakai aja kisaran 800 dollar, lalu sepatu yang dia pakai itu kisaran 400 dollar. Nah, terakhir itu tas yang terakhir aku lihat harganya 200 dollar. Kalau bukan karena itu, gak mungkin, deh. Chesy yang bokapnya kaya aja, kalah," timpal Gea.

"Tapi sayang banget gak, sih? Dia pakai barang bermerek begitu di tubuh yang kotor?" Chesy tersenyum miring.

Gea dan Amelia mengulas senyum kecil, serentak mengangguk dengan tawa mencurigakan. Lihat saja! Chesy akan mempermalukan Saira. Enak saja gadis udik di bawah sana bisa menarik perhatian orang-orang, Chesy akan pastikan Saira akan keluar dari sekolah SMA Tunas Bangsa dengan kedua kakinya sendiri. Mau bersaing dengan Chesy? Ya, gak bisa lah.

***

SRAK! KYA!

Tarikan keras tiba-tiba dan dua orang yang mencekal kedua tangannya membuat Saira tidak bisa melawan, Chesy tertawa keras melihat lengan baju gaun yang Saira pakai robek.

"Apa yang kamu lakuin! Kamu gila!" teriak Saira marah.

"Hehe... kamu yang gila, bagaimana bisa kamu gak tahu malunya memakai pakaian mahal ke pesta sekolah. Biar, apa? Biar mendapatkan perhatian orang-orang, gitu?" Chesy tersenyum menyeringai.

ELEGI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang