Part 20

3.1K 319 11
                                    

"PAPI MENINGGAL MAS"Teriak sisca mampu membuat papah chika berhenti melangkah dan tangan yang menarik istri dan anaknya pun terlepas.

"Kenapa diam"ucap sisca.

"Bilang apa tadi kamu"ucap papah chika membalikan badannya menatap sisca.

"Papi meninggal mas papi udah gada"ucap sisca lirih.

"Sekali lagi bilang apa kamu"ucap papah chika mendekat ke sisca.

"Papi ud-"ucapan sisca terhenti.

Grep papah chika memeluk sisca dan menangis begitu juga dengan sisca membalas pelukan ar dengan erat mereka menangis sejadi²nya.

Bruk tubuh ar jatuh ke lantai dia pingsan.

"MAS/PAPAH"Teriak sisca,bunda chika dan chika.

"Sayang angkatin mas ar"ucap sisca pada sean yang langsung di turuti sean.

"Bawa ke kamar tamu"ucap sisca lagi² sean menganguk dan membawa ar ke dalam kamar.

"Bunda jangan nangis"ucap chika memeluk bunda nya.

"Papah kamu hiks"ucapnya.

"Mas ar cuman shock mbak jangan khawatir"ucap sisca menenangkan istri mas nya padahal dirinya juga khawatir.

"Ayo ke kamar"ucap sisca merangkul bunda chika.

"Ayo ka kita juga ikutin"ucap angel dan Azizi menarik tangan chika.

"Sayang minyak angin"ucap sean.

"Nih"ucap sisca sean pun membaluri minyak angin pada hidung ar.

"Argghh"ar terbangun dari pingsan nya dan memegang kepalanya yang begitu pusing.

"Mas"ucap bunda chika memeluk suaminya.

"Mas tidak apa²"ucap ar membalas pelukan istrinya.

"Sayang jangan nangis dong nanti baby nya ikutan sedih loh"lanjutnya.

"Ka chika bawa bunda ke kamar sebelah gih"ucap sisca.

"Bunda ayo"ucap chika membantu bunda berdiri.

"Kamu gakan macem²kan"ucap bunda chika pada suaminya.

"Tidak tenang saja,jangan berfikir yang lain tidak baik untuk ibu hamil"ucap ar.

"Kaka sama adek ikut ka chika"ucap sean di angguki keduanya.

"Yuk bun"ucap chika berjalan mengengam tangan bunda nya dan di ikuti oleh a twins.

"Sayang aku keluar ya?"ucap sean.

"Gamau di sini aja?"ucap sisca.

"Ada kerjaan yang aku belum selesain tadi"bohong nya dia ingin memberi waktu pada sisca dan ar.

"Yaudah"ucap sisca sean mengangguk lalu keluar.

Sepeninggalan sean kini tersisa sisca dan dan yang sama² saling mendiami,dengan ar yang bersandar pada ranjang dan sisca di hadapan nya.

"Kapan"tanya sisca.

"Apanya"ucap ar.

"Kapan pulang"ucap sisca.

"Saya punya rumah sendiri"ucap ar.

"Belum puas?ucap sisca.

"....."

"Mas tahu tidak?setelah mas pergi dari rumah keadaan rumah kaya gimana?engga kan.mami papi cerai setelah seminggu mas pergi,papi membawa semua harta mami tidak sedikit pun yang papi sisa kan,mami di usir dari rumah,mami menyesal karna gak mempercayai mas"ucap sisca.

Keluarga Natio EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang