Part67

2.3K 268 7
                                    

Di ruangan VVIP chika sudah di pindahkan begitu juga dengan Azizi di sebelahnya dia begitu lemas dan pusing abis mendonorkan darahnya untuk kakanya dan yang menjaga disana ada Arkan,cindy,anin dan teman² chika,sedangkan sisca dan sean menjaga angel di ruangan sebelah anak itu drop kelelahan,stres karna banyak pikiran membuat dia berkali² pingsan apalagi sebelum pingsan dia mendengar kalo chika sudah tiada. Ya chika sempat nyatakan sudah tiada membuat semuanya sedih terutama cindy dan angel(kekasihnya) namun tuhan berkehendak lagi membuat chika tiba² sadar setelah Arkan menyimpan zio yang menangis di dada chika,begitu kuat batin kaka dan adik itu.

Chika sudah sadar 30 menit yang lalu namun tak banyak bicara karna masih lemas namun di pikiran nya kemana kekasihnya,kenapa tidak disini apa dia masih belum terima chika atau memang tidak peduli banyak pertanyaan yang ingin ia ucapkan namun lidahnya kelu seakan bisu.

"Tante zio nya nangis lagi"ucap anin memberi zio pada cindy.

"Eh iya maap kamu pegel ya gendong zio daritadi"ucap cindy.

"Gapapa ko tante yaudah anin sama yang lain keluar dulu atau mungkin pulang nanti kesini lagi"ucap anin mewakili yang lain.

"Hati² dan makasih yang udah bantuin jaga zio"ucap cindy pada teman anak²nya yang salim pada dirinya dan Arkan.

"Sama² tante/bunda"ucap mereka.

"Cepat sembuh gue pulang dulu ya"ucap eli.

"Hmm"jawab chika setelah itu mereka keluar.

"Shh"rintih chika ingin duduk.

"Eh jangan banyak gerak dulu ka"ucap cindy.

"Mau duduk tolong atur ranjang nya"ucap chika arkan pun mengatur ranjang chika membuat chika jadi duduk.

"Minum dulu nih"ucap Arkan menyodorkan sedotan pada mulut chika.

"Adek kenapa nangis mulu bun"ucap chika setelah minum.

"Bunda juga gatau sejak kaka pergi dari rumah adek rewel"ucap cindy.

"Mau ke kaka mungkin siniin"ucap chika.

"Gak"ucap cindy tegas.

"Bahu kamu gaboleh angkat yang berat² dulu sayang"ucap Arkan.

"Kaka gapapa ko siniin adek nya kasian bunda"ucap chika memaksa akhirnya cindy pun memberikan zio pada chika dengan tahan kanan menahan tubuh adiknya sedangkan tangan kiri masih belum bisa di gerakin.

"Bener kan langsung diem kalo udah sama kaka"ucap chika.

"Kaka makan ya bunda suapin"ucap cindy mengambil mangkuk berisi bubur.

"Kenapa bubur sih"ucap chika.

"Gausah protes baca doa"ucap cindy.

"Udah"ucap chika.

"pinter nih aaa"ucap cindy menyuapi chika sampai habis bubur nya.

"Bubur nya gaenak tapi kalo disuapin bunda pasti jadi enak"ucap chika setelah di beri minum oleh cindy.

"Buaya"ucap Arkan.

"Kenapa papah Arkan cemburu ya"ucap chika.

"Baru sadar langsung tengil"ucap arkan.

"Tapi sayang kan"ucap chika.

"Sedikit"ucap Arkan.

"Apaan sedikit orang papah tadi nangis paling kenceng"ucap chika.

"Mana ada yang ada bunda kamu tuh"ucap arkan.

"Bunda mah emang sayang kaka ya kan bun"ucap chika di angguki cindy.

Keluarga Natio EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang