Part 22

2.9K 300 5
                                    

"Udah ah males disini"ucap angel berjalan ke arah pintu.

"Mau kemana dek"ucap sisca.

"Beli minum"ucap angel baru saja ingin membuka pintu tapi pintunya sudah keburu di buka dari luar ruangan alhasil angel yang tak siap pun terjatuh.

BRUKK

"ADEK/ANGEL"Ucap Azizi,chika,sean dan sisca.

"Aduh maap tante kekencengan buka pintunya"ucap cindy istri ar membantu angel berdiri.

"Eh gapapa ko tante"ucap angel.

"Jidat kamu jadi merah"ucap cindy.

"Gapapa nanti di obatin ibu,tante ngapain kesini bukannya istirahat"ucap angel.

"Cindy"panggil mami sisca kaget.

"Haii mam"ucap cindy tersenyum menyalimi ve mami sisca.

"Sayang ini beneran kamu?"ucap ve cindy menganguk.

"Ar mana ar mana"ucap ve.

"Saya disini"ucap ar datang.

"Ras"panggil ve,seakan ngerti apa yang yang ibu rasakan sisca menganguk.

"Bantu mami duduk"ucap ve ingin duduk,sisca dan chika yang kebetulan di sampingnya ikut membantu mendudukkan ve.

"Ka bawa angel dan Azizi ke kantin"ucap cindy.

"Iya bunda"ucap chika.

"Aku mau disini"ucap angel.

"Udah ayo sebentar aja"ucap chika menarik tangan a twins.

"Mas"panggil cindy menatap suaminya.

"Hmm"jawab ar berjalan mendekati ve.

"Ayo cepetan"ucapnya lagi sisca dan sean hanya diam mereka takut ar melakukan sesuatu sedikit was was.

"Tante saya mau salim"ucap ar mengulurkan tangannya.

Jleb hati ve sakit mendengar ucapan tante bukan mami.

"Bicara yang sopan"tegur cindy.

"Ma-mi saya mau salim boleh kan"ucap ar gugup,tanpa bicara apapun ve menarik tangan ar dan memeluknya dia menangis,sean,sisca dan cindy mendengar tangisan ve yang lirih itu ikut terenyuh.

"Maapin mami mas"ucap ve terus menerus mengucapkan maap pada ar.

"Sayang bawa mbak mu duduk"bisik sean pada sisca yang di angguki sisca.

"Mbak duduk yuk"ucap sisca menarik cindy ke sofa.

Setelah di rasa dirinya lebih baik ve melepaskan pelukan yang tidak di balas oleh ar itu lalu menatap ar yang menatapnya dengan tatapan dingin namun bisa dilihat bahwa sedang menahan air matanya agar tidak turun.

"Berani sekali anda memeluk saya"ucap ar mengangkat tangan membuat ve memejamkan matanya dia pikir ar akan menamparnya namun dia salah,dia membuka matanya merasakan pipinya di elus oleh ar.

"Bukan kah anda mengatakan jangan pernah menyentuh anda tapi kenapa anda malah memeluk saya"ucap ar menghapus air mata ve.

"Ar"ucap ve.

"Saya bukan ar nama saya jinantara"ucap ar.

"Enggak kamu ar nya mami anak mami sayang"ucap ve.

"Oh ya?bukan nya anda sendiri yang bilang kalo saya bukan anak anda"ucap ar.

"Ar maap hiks"ucap ve semakin menangis mengingat perkataan nya dulu.

"Kenapa minta maap emang bener kan saya bukan anak kandung anda"ucap ar.

Keluarga Natio EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang