Di ruangan cindy kini cindy tengah berbaring dengan chika duduk di samping nya sambil memainkan hp dia tengah marah pada bunda nya karna tadi dijalan mau ke ruangan ini chika di marahi oleh cindy karna berbicara tidak sopan pada papah nya.
"Masih marah ka"ucap cindy.
"Tidur bun"ucap chika tanpa menoleh.
"Gak capek apa kamu marahan terus sama papah hmm bunda aja yang dengar dan liat kalian berdua capek"ucap cindy.
"Bunda kaka lagi gamau ngomong"ucap chika menyimpan hp nya di nakas lalu menidurkan kepalanya di blankar cindy dengan bantalan tangan.
"Iya maap ya"ucap cindy mengelus rambut chika.
"Bunda ngomong kaya tadi karna bunda udah capek liat kalian berantem kaya bukan anak dan ayah kesan nya kalo kalian terus²an seperti itu,bunda tuh pengen liat kalian akur layaknya anak dan ayah bukan kaya tom anda jerry,lagian itu kan kepengen nya bunda ikut ayah kerja karna itu kewajiban bunda sebagai istri ayah menyiapkan keperluan ayah di sana"ucap cindy.
"Bukan berarti bisa ninggalin anaknya sama pembantu rumah kan"ucap chika.
Deg
"Maap chika harus ngomong ini,dari chika kecil chika udah kehilangan sosok ayah bun ga pernah ada waktu,ayah selalu kerja,kerja dan kerja pulang malem saat chika udah tidur dan pergi lagi saat chika belum bangun,bahkan sekedar sarapan dan makan malam saja papah gak pernah ada untuk chika hanya bunda yang menemin chika,saat chika sakit pun papah gak pernah urus atau nengokin chika dengan alasan harus kerja lah harus keluar kota lah harus meeting penting lah"
"Lama² chika juga muak dengan itu semua,aku udah coba memaklumi itu karna ada bunda di samping aku tapi ko makin kesini bunda juga sama sibuk nya sama ayah selalu pergi sama ayah gak pulang berhari²,apa bunda dan papah ngerti perasaan chika enggak kan"
"Dulu chika sangat sangat gamau punya adik karna chika gamau kasih sayang bunda dan papah berkurang,tapi chika salah bun chika butuh adik chika kesepian setiap hari hanya ada ke kosongan dalam hati chika,pulang sekolah selalu main sama bibi dan paman hadi(pembantu dan satpam di amerika)"
"Chika selalu turutin semua kemauan papah gak pernah sekali pun chika bantah omongan papah,chika berharap dengan chika ikutin semua keinginan papah,papah bisa sayang dan kasih waktu sedikit untuk chika nyatanya ga pernah sekalipun papah lakuin itu"ucap chika
"Sayang maapin bunda nak"ucap cindy sudah menangis.
"Chika belum selesai bicara"ucap chika.
"Awal kita pindah kesini chika senang karna dapat temen yang baik dan chika juga dekat dengan keluarga nya,di sini chika bisa merasakan kasih sayang ayah dari ayah nya temen chika,chika pikir kita pindah ke sini ayah akan berubah tapi ga sama sekali"
"6 bulan yang lalu chika dapat kabar kalo bunda hamil 1 bulan,bunda ingat betapa bahagianya chika saat dapat kabar itu chika benar² bahagia bunda akhirnya setelah sekian taun chika menunggu teman rumah,bunda juga tau kan setelah dapat kabar itu chika jadi makin posesif sama bunda?karna chika gamau kehilangan adik chika itu harapan chika satu²nya agar chika tidak kesepian di rumah,bunda emang sering di rumah temenin chika urus chika sampe segede ini chika bersyukur setidaknya ada bunda yang masih inget ada chika di rumah tapi itu gak sepenuhnya karna senyaman apapun chika sama bunda tetep aja chika butuh papah".
"Bukankah cinta pertamanya anak perempuan itu papah yah?semua teman² chika bilang gitu cuman chika yang gapernah ngerasa itu bunda hanya chika,sekalinya papah ada di rumah dia ga pernah keluar dari ruang kerja nya,chika tuh punya dua orang tua lengkap tapi chika ga pernah ngerasain itu"ucap chika.
"Bunda tenang aja meskipun begitu chika tetep sayang papah ko ga pernah sedikit pun chika benci papah,maapin chika kalo chika suka ngelawan papah dan sering cari kesalahan hanya itu yang bisa chika lakukan buat dapat perhatian papah"ucap chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Natio End
Short StoryKisah keluarga Sean dan sisca serta kisah cinta si kembar