Part 79

2.1K 255 3
                                    

"AYAHH"Teriakan seseorang yang baru bangun dari pingsan nya mengagetkan semua orang yang berada di ruangan sana.

"Sayang kamu udah bangun"ucap chika memeluk kekasihnya.

"Adek kamu bangun"ucap Zizi dan anin memeluk Christy.

"Ayah ka hiks"Ucap angel.

"Ayah ada dek di samping adek"ucap Zee membuat Christy melepas pelukan dan melihat ke arah samping dan benar ada sean disana.

"Ayah"ucapnya pelan.

"Iyah dek ayah masih hidup ayah kembali sama kita lagi"ucap anin.

"Ibu mana ibu"ucap angel.

"Ibu di ruangan sebelah dek masih di periksa dokter"ucap Zizi.

"Kok aku disini"ucap angel.

"Adek pingsan saat dokter bilang kalo ayah udah meninggal"ucap anin.

"Minum dulu"ucap Chika memberi angel minum.

"Kamu lama banget dek pingsan sampe seharian"ucap Azizi.

"Aku mau ke ayah"ucap angel.

"Kamu masih lemes disini aja dulu"ucap anin.

"Enggak mbak adek mau ke ayah"ucap angel kekeuh ingin turun bersamaan dengan itu chika melihat jari² sean bergerak.

"Dek tekan tombol"ucap chika pada azizi.

"Hah buat apa"ucap azizi.

"Jari ayah gerak² tuh"ucap chika membuat azizi langsung menekan tombol itu.

"Kita keluar dulu ya adek jangan dulu turun oke sayang"ucap anin di angguki angel karna dokter sudah masuk.

"Dok jari² ayah kita sudah mulai gerak²"ucap chika di angguki dokter lalu azizi chika dan anin keluar ruangan.

"Loh kenapa keluar kalian"ucap  arkan yang kebetulan duduk di kursi.

"Jari ayah udah mulai gerak lagi di periksa dokter pa"ucap azizi memeluk arkan.

"Makan dulu gih kalian belum makan dari siang kaka chika mbak anin ajak adek nya makan dulu kalian juga harus makan"ucap arkan.

"Kaka zizi gak laper pa"ucap azizi.

"Harus makan sayang kalo kaka gak makan terus sakit siapa yang kuatin adek nya hmm terus emang kaka mau nanti kalo ayah dan ibu sadar kaka di marahin karna gamau makan"ucap arkan di gelengi azizi.

"Nah yaudah makan dulu gih"lanjutnya.

"Gendong aja pa Bawa ke kantin"ucap chika di angguki arkan dan mengendong azizi ke kantin di ikuti chika dan anin di belakang.

"Yaudah kaka makan yah disini papa mau balik lagi"ucap arkan ingin menurunkan azizi namun anak itu mengeleng.

"Kasian bunda jaga ibu kamu sendirian sayang belum lagi dokter yang lagi periksa ayah nanti mau ngomong sama siapa"ucap arkan.

"Ada gracia ko ompa barusan chat baru sampe sini"ucap anin.

"Beneran"ucap arkan di angguki anin.

"Nih makan dulu dek"ucap chika menyimpan piring azizi di hadapan nya begitupun untuk dirinya dan anin.

"Aku gak laper"ucap azizi.

"Harus makan sayang,nihh aaa"ucap arkan menyodorkan sendok ke mulut azizi mau tak mau azizi membuka mulutnya dan akhirnya dia makan sambil di suapi oleh arkan.

Skip.

Ceklek

"Ayah"ucap azizi dan anin berlari memeluk sean yang sedang di suapi oleh angel.

"Aduh mbak kaka jangan peluk ayah dulu kasian itu kesakitan"ucap angel memisahkan keduanya.

"Ihh mbak kan seneng"ucap anin di angguki azizi.

"Iya tapi ayah kesakitan"ucap angel ketus.

"Ayah gapapa sayang sini peluk lagi"ucap sean merentangkan tangan dan anin sama azizi kembali memeluk sean namun pelan.

"Udah ayah lagi makan nih"ucap angel.

"Iya dek iya"ucap keduanya melepas pelukan dan angel kembali menyuapi sean.

"Ibu mana"ucap sean membuat mereka terdiam.

"Mbak,kaka,adek ibu mana ko gak kesini"ucap sean mereka bertiga menunduk dan kembali terisak mengingat sisca masih belum sadar.

"Mas arkan istri saya dimana?"ucap sean.

"Istri kamu ada lebih baik kamu istirahat dulu besok kita kasih tau"ucap arkan.

"Kenapa harus besok kasih tau saya dimana istri saya"ucap sean ingin bangkit namun.

"Awwshh"dia meringis kesakitan memegang bahu dan kakinya pun sangat sakit sekarang.

"Ayah diam dulu jangan banyak gerak"ucap anin membaringkan sean kembali.

"Ibu mana mbak kasih tau ayah"ucap sean.

"Istri kamu koma dia di rawat di ruangan sebelah untuk saat ini hanya boleh satu orang doang yang jaga dia dan itu cindy"ucap arkan membuat sean menangis merasa bersalah telah membuat istrinya terluka hingga koma.

Tripple a yang melihat ayahnya menangis pun langsung memeluk nya.

"Maapin ayah udah buat ibu kalian sakit"ucap sean.

"Gak yah ini musibah jangan salahin diri sendiri"ucap anin.

"Tapi ibu kalian hiks"sean tak mampu melanjutkan ucapan nya.

"Panggil dokter"bisik arkan pada chika yang di angguki chika langsung keluar.

"Ayah stop jangan seperti ini kalo ayah gini gimana dengan kita"ucap anin karna sean menangis histeris dan memukul lututnya.

"Sean stop nyakitin diri sendiri"ucap arkan memegang kedua tangan sean.

"Istri saya sakit arkan gara² saya"sentak sean.

"Iya saya tau tapi gak gini juga liat anak² kamu ketakutan"ucap arkan menunjuk anak2 yang tertunduk.

"Istri saya arkan hiks istri saya"ucap sean berteriak.

Ceklek

"Bisa tinggalkan kami"ucap dokter di angguki mereka dan keluar meninggalkan sean dokter dan suster.

"Gapapa sayang jangan takut ayah hanya shock aja"ucap arkan memeluk angel dia bisa melihat dengan jelas wajah ketakutan angel saat sean berteriak memukul lututnya sendiri.

Sedangkan chika dan anin pun juga memeluk azizi yang menangis.

"Ayah gapapa ka tenang ya sayang"ucap anin berusaha tegar untuk adiknya walau jauh dari dalam hatinya dia juga hancur melihat sean seperti tadi.

"Ibu mbak harap ibu akan segera bangun dan kembali pada pelukan kami"batin nya sambil memejamkan mata dengan air mata yang mengalir di pipinya,chika yang melihat itu pun langsung mengusap punggung anin jadi posisinya mereka pelukan dengan azizi yang berada di tengah anin dan chika.

"Kalian kuat aku yakin itu jangan pernah merasa sendiri disini ada aku ,papa dan bunda kita akan selalu sama kalian"bisik chika membuat anin membuka mata dan melihat chika sedang tersenyum dan menganguk memberitahu bahwa semuanya akan baik² saja.

Melihat itu anin ikut senyum serta menganguk juga semakin memeluk azizi.






























Tbc..



Keluarga Natio EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang