Setelah semuanya tahu tentang itu kini mereka juga berubah Azizi yang manjadi dingin,angel yang tak banyak omong/manja pada ibu nya.mereka berdua masih belum menerima fakta bahwa mereka bukan adik kaka kandung,setiap malam sebelum tidur biasanya mereka akan bercerita random atau sebagainya namun semenjak hari dimana mereka tahu itu mereka berdua sampai sekarang tidak pernah berbicara berdua,menegur sapa atau lain nya,canggung/sedih atau entah apa yang mereka pikirkan.
Mereka memutuskan untuk tinggal di rumah ve karna ve yang meminta nya,sudah 2 bulan lamanya mereka tinggal disini rumah besar penghuni banyak namun tidak seseru dulu,jika dulu ramai karna perdebatan a twins kini malah sebaliknya keduanya seolah tidak saling mengenal.
Chika?semenjak dia pergi dari rumah sakit itu dia tidak pernah pulang ke rumah Arkan bahkan ve,dia menghilang semenjak itu Arkan dan semuanya sudah mencari chika namun nihil tidak percaya ketemu,2 hari setelah chika hilang cindy sakit demam tinggi hingga di rawat di rs beberapa hari.
Untuk Azizi?dia masih belum terima kalau dia anak arkan dan cindy meski beberapa orang sudah menjelaskan semuanya yang terjadi,Arkan dan cindy juga tidak memaksakan untuk Azizi menerima mereka karna mereka paham Azizi butuh waktu.
Malam ini di kamar a twins.
"Eugh siapa sih yang nangis"ucap angel membuka matanya.
"Ka chika"Azizi mengigo memanggil chika sambil menangis.
"Kaka kangen kangen ka chika?sama aku juga"ucap angel pelan sambil turun dari kasur milik nya,mereka berdua masing² punya kasur sendiri jadi tidak tidur sekasur.
"Panas"ucap angel menyentuh dahi Azizi.
"Pulang ka,maapin aku"ucap Azizi.
"Maapin kenapa"batin angel.
"Hiks hiks"Azizi semakin menangis membuat angel panik.
"Ka bangun ka"ucap angel menepuk² pipi Azizi.
"AZIZI BANGUN"teriak angel karna Azizi tak kunjung bangun.
"Huhhhh"Azizi bangun langsung terduduk keringat sudah membasahi mukanya.
"Heyy kenapa"ucap angel lembut mengusap keringat Azizi.
"adek"ucap Azizi nampak kaget.
"Iya ini aku kaka kenapa"ucap angel.
"...."
"Minum dulu"ucap angel memberi Azizi minum.
"Udah tenang"ucap angel Azizi menganguk.
"Coba jelasin mimpi apa kaka sampe nangis kaya gini"ucap angel.
"Ak-"ucapan Azizi terpotong.
Dug
"Arghh tolong"ucap seseorang merintih kesatikan.
"Tante bunda"ucap keduanya turun dari kasur dan membuka pintu nya kaget melihat cindy dengan posisi duduk memegang perutnya kesakitan.
"Astaga tante bunda kenapa"ucap angel menghampiri cindy.
"Bentar kaka panggilin ibu dulu"ucap Azizi berlari ke pintu sebelah.
"Arghh sakittt"ucap cindy.
"Aduh sabar tante bunda aku gatau harus apa"ucap angel panik.
"Eh mbak"ucap sisca kaget.
"Ras sakit ras"ucap cindy.
"Tahan bentar mbak"ucap sisca.
"SAYANG, MAS SEAN"Teriak sisca.
"Ada ap-eh mbak cindy kenapa"ucap sean.
"Kayaknya mau lahiran deh cepetan angkat bawa ke rs"ucap sisca.
"Eh iya sayang"ucap sean mengangkat cindy lalu berlari keluar.
"Kalian hubungin om Arkan kasih tau kalo tante cindy mau lahiran,sama oma juga oke"ucap sisca.
"Iya bu"ucap angel sisca menganguk lalu masuk kedalam kamar cindy mengambil keperluan cindy yang sudah disiapkan tempo hari dan menyusul sean.
"Kaka hubungin om Arkan aku kasih tau oma"ucap angel.
"Gak bisa kamu kasih tau om Arkan kaka kasih tau oma"ucap Azizi.
"Jangan egois pikirin bunda kamu ka mau ngelahirin adik kamu"ucap angel lalu pergi kebawah ke kamar ve.
Deg sakit rasanya mendengar kata 'adik' dari mulut angel,namun dia tak mau egois akhirnya menghubungi Arkan.
Skip.
"Ras gimana"ucap Arkan ngos²an,btw dia sudah tidak memakai tongkat lagi ya.
"Di dalam sana masuk dia butuh mas"ucap sisca,Arkan menganguk lalu masuk kedalam ruangan.
"Sayang duduk"ucap sean.
"Gabisa mas"ucap sisca.
"Duduk dulu kamu kenapa jelasin ke mas"ucap sean.
"Aku kepikiran mbak cindy,mbak pernah bilang kalo dia mau lahiran di temenin chika"ucap sisca.
"Kita sudah mencari dia kemana² bu tapi gada"ucap sean.
"Tolong hubungin anak buah mas cari lagi aku mohon"ucap sisca.
Grep
"Tenang dulu okey,mas mau hubungin mereka kalo kamu udah tenang"ucap sean memeluk sisca,sean bisa merasakan sisca menganguk lalu mengambil hpnya dan menghubungi anak buahnya.
"Cari kan lagi anak yang kemarin saya suruh,kerahkan semuanya anggota paham"ucap sean.
"Baik tuan"ucap anak buah sean,lalu di matikan sean.
2 jam kemudian namun tak ada tanda suara bayi yang terdengar sisca masih terus gelisah,a twins dan ve juga sudah di sana.
"Ko lama ya dulu aku mengelahirin dua bayi gak selama ini"ucap sisca.
"Faktor umur gasih ras dulu kamu menglahirin masih muda,sedangkan cindy hampir menuju umur 40"cap ve.
Benar juga pikir sisca semakin gelisah.
Tiba².
Oekkk oekkk
"Alhamdulillah"ucap mereka bernafas lega namun tidak dengan sisca.
Setelah beberapa menit Arkan keluar.
Ceklek
"Selamat mas ar"ucap ve.
"Selamat mas"ucap sean.
"Ada apa baik² aja kan"ucap sisca ada yang tidak beres dengan melihat wajah Arkan sisca sudah bisa menebak, dan benar saja Arkan menganguk.
"Ada mas jangan diam aja"ucap sisca.
"Cindy kritis ras"ucap Arkan menangis memeluk sisca.
"Innalillahi"ucap sean dan ve.
"Pak adzan kan dulu bayi nya"ucap perawat.
"Sana adzanin dulu"ucap sisca,Arkan menganguk lalu kembali di dalam.
"Bu,yah,oma adek dan kaka ke taman ya"ucap angel memberi kode pada sisca.
"Gak pulang aja sayang sudah malam loh ini"ucap sean.
"Iya gapapa gih tapi jangan kemna² lagi takut ibu susah nyari nya"ucap sisca angel menganguk dan menarik Azizi ke taman.
"Ko di biarin"ucap sean.
"Kamu galihat dari awal kaka dateng tatapan nya kosong mungkin adek tau kaka kenapa jadi biarin aja sama adek"ucap sisca.
"Apa dia sudah menerima cindy dan Arkan"ucap ve.
"Saras gatau mi"ucap sisca.
Setelah itu hening tak ada obrolan apapun selain menunggu Arkan keluar dalam ruangan.
Sorry ya kalo cerita aku gajelas🙏
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Natio End
Short StoryKisah keluarga Sean dan sisca serta kisah cinta si kembar