Once again

275 30 0
                                    

"Kalau kau keberatan aku akan menghubungi Presiden Wang".

Nicholas masih ragu melihat Clara sedang membereskan beberapa keperluan pribadinya yang akan dibawa. Ia bersandar di pintu.

"Tidak Nic. Aku justru tidak sabar untuk melihat ini. Kau tahu, dari semua hal yang aku lakukan dalam hidupku, ini pertama kalinya aku merasa berguna untuk diriku".

Ucapan panjang Clara mengundang kernyitan kecil di kening Nicholas.

"Why?".

"Aku selalu merasa buruk dalam segala hal. Lihatlah, aku pernah mengecewakan orang tuaku. Lalu pernikahanku dengan Kendrick yang hanya di atas kertas. Aku menumpang padamu dan ...".

"Tidak sayang. Jangan katakan itu. Aku memang tidak begitu paham dengan apa yang terjadi tapi aku rasa semua itu hanya bagian dari pelajaran hidup. Dan kau luar biasa karena berhasil melewati semua itu. Semua hanyalah masalah waktu dan tempat. Sekarang saatnya kau bersinar dan menikmati kerja kerasmu".

Kalimat ini sukses membuat Clara berhenti dari semua aktivitasnya. Tanpa sadar ia menatap Nicholas dengan mata yang penuh air. Siap untuk tumpah. Baru kali ini ia mendengar seseorang mengatakan hal istimewa tentang dirinya.

"Bolehkah aku memelukmu?".

Nicholas tertawa sambil berjalan maju. Ia merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Clara langsung menghambur dalam pelukannya.

"Aku ... Aku beruntung bertemu denganmu Nic...".

"Aku mencintaimu... sangat mencintaimu Clara Trump ".

"Aku tahu Nic. Kau tidak perlu mengatakan itu berulang kali. Terima kasih sudah menerima diriku apa adanya".

Perlahan pelukan mereka terurai dan tanpa diduga bibir Nicholas sudah mendarat di bibir Clara. Ia melumatnya pelan dan lembut.

Entah mengapa kali ini Clara langsung membalas ciuman Nicholas dengan penuh gairah. Hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan. Ciuman itu semakin dalam. Bahkan Nicholas telah mendorong tubuh Clara menuju ranjang.

Keduanya memejamkan mata dan menikmati ciuman panas ini. Tangan Nicholas bergerak untuk melepas baju atas Clara. Tidak ada penolakan. Ia semakin bergairah untuk mencium kekasihnya ini.

Sekarang posisi Nicholas sudah berada di atas tubuh Clara. Dengan satu gerakan kasar, kemeja yang ia gunakan sudah terlepas dari tubuhnya. Kancing berserakan di mana-mana.

"Nic...".

Desah Clara saat salah satu tangan Nicholas mencapai dadanya. Entah kenapa Nicholas membuka mata dan detik berikutnya ia langsung menjatuhkan dirinya di samping Clara sambil menghembuskan napas berat.

"Maaf. Aku kehilangan kendali...".

Ucap Nicholas dengan suara tertahan. Degup jantungnya bahkan bisa di dengar oleh Clara. Tapi bukan itu saja. Clara tidak peduli, ia malah merapatkan tubuhnya dan memeluk Nicholas erat.

"Aku akan menjadi istrimu sebentar lagi. Ini bukanlah suatu kesalahan. Lagi pula, aku juga menginginkan ini".

"Tidak Ra. Aku sudah berjanji dari awal untuk melakukannya dengan terhormat. Maafkan aku. Aku hanya takut...".

"Kenapa? Apa yang membuatmu takut?".

Clara bergeser dan bangun. Ia merasa ada yang aneh pada Nicholas. Ia segera meraih bajunya dan memperbaiki bra yang sedikit miring. Ia sungguh malu di hadapan Nicholas.

"Ra...".

Panggil Nicholas dengan suara serak. Ia masih dalam posisi tidur tapi menyamping. Clara menoleh.

FATED (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang