Give Me a Reason

280 31 0
                                    

Kendrick baru membuka matanya saat hari hampir gelap. Ia terkejut ketika melihat Clara tampak nyenyak di dadanya. Satu senyuman kecil terukir di ujung bibirnya. Perasaan hangat menjalar memenuhi dadanya. Juga matanya berkabut tipis karena rasa haru. Wajah Clara yang damai membuatnya semakin menginginkan mantan istrinya untuk kembali ke pelukannya. Ia melihat arloji di tangan dan terkejut karena setengah jam lagi acara dinner dimulai.

Dengan perlahan ia meraih ponsel di saku dan mengirim pesan pada salah satu butik ternama di Oslo.

Kemudian ia menatap Clara dan tersenyum kecil lalu perlahan turun dari ranjang dan mandi. Setelah mandi ia menemukan dua paket di depan pintu. Dari kotaknya ia tahu itu dari butik. Ia membukanya dan memakai tuxedo navy lengkap dengan kemeja maroon dan dasi senada.

Kendrick menelepon room service untuk meminta kopi dan juga snack. Ponsel Clara berdering lama dan Kendrick tidak tahan untuk menjawabnya.

"Aku di bawah Ra".

Walau ragu namun Kendrick yakin ini adalah suara Nicholas. Ia langsung menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilan itu. Bertepatan dengan itu Clara membuka matanya.

"Siapa yang menelepon?".

"Bukan siapa-siapa. Ayo bersiap, kita akan terlambat untuk dinner".

Clara bergerak turun dengan canggung. Ia malu pada dirinya karena bisa tertidur pulas dalam pelukan Kendrick. Untuk menyembunyikan rasa malu itu ia bergegas pergi ke kamar mandi. Saat mengguyur tubuhnya di bawah shower ia baru ingat jika ia belum memiliki gaun untuk acara dinner.

"Sial!!!".

Setelah memakai bathrobe ia membuka pintu dan keluar. Ia baru sadar jika penampilan Kendrick berbeda. Lalu tanpa sengaja matanya melihat kotak merah besar di atas meja.

"Kenapa masih berdiri? Kita akan terlambat".

"Apa itu...".

"Itu pakaian untukmu. Bergegaslah!".

"Bisakah kau keluar?".

Kendrick tertawa kecil lalu mendorong tubuh Clara ke belakang partisi.

"Aku tidak melihat apapun. Kau akan membutuhkan aku".

Wajah Clara panas. Hembusan napas Kendrick di punggungnya membuatnya semakin tak karuan. Ia tidak menyahut. Suasana ini membuatnya bodoh.

"Apa aku harus melekatkan gaun itu di tubuhmu?".

"Te...Tentu saja tidak! Berbaliklah!".

Clara mendorong tubuh Kendrick untuk menjauh. Kemudian ia mulai memakai pakaian. Dalam hati ia mengakui jika mantan suaminya benar-benar memilih pakaian yang tepat. Sesuai ukuran tubuhnya. Namun ia kesulitan mengaitkan resleting di bagian belakang.

Baru  saja ia ingin bicara, sebuah tangan hangat sudah mendarat di punggungnya.

"Selesai".

Kendrick menariknya ke cermin dan memaksanya duduk. Ia mengambil sepatu dan memakaikannya di kaki Clara. Clara yang sedang memoles wajahnya hanya bisa menahan napas.

"Kau selalu cantik Ra".

Puji Kendrick namun Clara mengartikan itu sebagai godaan. Ia menjauh dari Kendrick dan meraih clutch bag dan memasukkan ponselnya.

Keduanya turun ke lobi. Tak lama kemudian sebuah limusin datang. Clara mengernyitkan keningnya namun terlambat karena Kendrick meraih tangannya dan membawanya ke dalam limusin.

"Aku belum bertanya padamu, kenapa kau tiba-tiba muncul?".

Kendrick tidak menjawab. Ia sibuk dengan ponselnya. Ada rasa kesal di hati Clara.

FATED (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang