Meski Dokter Ning sudah memberitahu Kendrick tentang arti rekam medik itu namun ia tidak puas. Setelah merokok, ia berani menembus salju dan pergi ke rumah sakit tempat Clara diperiksa.
"Tuan Kendrick Foster ".
Seorang perawat perempuan memanggil namanya yang berarti giliran Kendrick bertemu dokter obgyn.
"Selamat sore Tuan Foster ".
Kendrick tanla basa basi mengeluarkan kertas rekam medik Clara dan menaruhnya di meja. Dokter itu tersenyum.
"Ada apa? Bukankah istrimu telah menyampaikan kabar gembira ini? Selamat untuk kehamilan pertama Nyonya Foster ".
Mulut Kendrick terkatup rapat saat mendengar penuturan dokter. Banyak hal berputar di otaknya. Ia memperbaiki posisi duduknya dan melipat tangan di atas meja.
"Jadi ini benar-benar anakku? Maksudku...apa istriku benar-benar hamil? Bukan semacam tumor atau kista?".
Dokter tertawa lebar.
"Aku mengerti rasa khawatir Anda. Banyak pasangan baru mempunyai respon seperti itu saat kehamilan pertama. Aku beri tahu Anda satu hal, istri Anda sangat sehat untuk memiliki tumor atau kista. Dia benar-benar hamil. Didalam rahimnya sudah ada janin kecil yang akan menjadi anak pertama kalian. Kau hanya perlu menjaganya dengan ekstra. Makan makanan bergizi, istirahat yang cukup dan juga hindari stress dan semacamnya. Satu lagi, hindari alkohol. Jus buah atau susu lebih baik".
Entah kalimat-kalimat ini masuk atau tidak, tapi yang pasti Kendrick tidak bisa melukiskan apa yang ia rasakan.
Senang? Terharu? Sedih? Terkejut?
Semuanya bercampur jadi satu.
"Masih ada yang ingin Anda tanyakan lagi?".
Kendrick menggeleng. Ia berdiri dan merapikan mantelnya.
"Terima kasih Dokter. Aku permisi".
Setiap langkah kakinya menuju parkiran sangatlah berat. Ada rasa sesak di hatinya. Ia ingin menangis namun ia tidak mengerti apakah ini air mata bahagia atau beban.
Kenapa sekarang?
Bagaimana aku akan memulainya?Setelah merasa lebih baik barulah Kendrick membawa mobilnya pulang ke apartemen. Ia terus menatap kertas rekam medis milik Clara dan menuang anggur di gelas.
Ashhh!!!!
Ia mendesah untuk membuang rasa galaunya. Ia kemudian menelepon Alford.
"Kapan kau kembali?".
Sahut Alford dibalik ponsel.
"Ada beberapa dokumen yang harus ditanda tangani segera".
"Aku bertemu dengannya Alford".
"Apa maksudmu?".
"Clara. Dia ...Dia hamil...".
"Tunggu sebentar. Apa yang terjadi?".
"Clara hamil dan itu anakku. Oh, mungkin saja...".
"Apa kau mabuk? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan ".
"Lupakan saja".
Dengan kesal Kendrick memutus percakapan. Ia memijit keningnya. Anggur yang ia minum sepertinya mengandung alkohol yang lebih banyak. Wajah Kendrick merah dan panas. Meski begitu ia tetap minum lagi. Ia hanya ingin menghilangkan bongkahan batu di hatinya.
Di mansion Clara baru saja bangun karena rasa mual kembali datang. Ia kembali muntah di wastafel meski hanya air liur yang keluar. Ia menyeka air matanya yang keluar dan menatap wajahnya di cermin. Perasaan ini sungguh menyiksa dirinya. Sekilas ia memikirkan es krim. Entahlah tapi sedikit rasa nyaman timbul. Ia meneguk air dan membilas seluruh rongga mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED (TAMAT)
RomanceApa yang akan kau lakukan jika takdir memberikan kesempatan kedua padamu? Setelah 4 tahun bercerai dan hilang kabar sama sekali, Kendrick dan Clara dipertemukan dalam satu urusan. Apakah kebersamaan itu akan membuat mereka mengakui rasa cinta satu s...