It Bothered Me

487 38 1
                                    

Clara baru membuka matanya saat ia haus. Kendrick menatapnya dengan pandangan tak biasa.

"Maaf aku harus mengurus beberapa hal di kantor. Bagaimana perasaanmu? Apa lebih baik?".

"Aku baik-baik saja. Pekerjaanmu lebih penting".

"Jangan bicara seperti itu. Kau juga penting untukku. Kau mau makan buah?".

Clara mengangguk pelan. Kendrick mengambil buah pir dan mengupasnya. Pintu terbuka dan dokter masuk.

"Apa kau merasa lebih baik?".

"Ya".

"Ada hal baik yang ingin aku katakan. Hasil endoskopi menunjukan ini tidak buruk. Hanya butuh perawatan intensif beberapa waktu lalu lambungmu akan membaik. Dan saran saya adalah jika kau merasa tidak nyaman di sini, kita bisa melanjutkan perawatan di rumah. Setiap pagi aku akan berkunjung ke sana. Rumah sakit akan menugaskan seorang perawat untuk mendampingi anda di rumah. Bagaimana?".

Rumah?
Apa aku harus menyewa sebuah apartemen?

"Tentu saja itu ide bagus. Benarkan Ra?".

"Tapi Ken...".

"Kami setuju. Tolong atur semua prosedur yang Anda maksudkan. Terima kasih dokter".

Potong Kendrick cepat. Dalam hatinya ia begitu senang karena ia akan hidup bersama Clara di bawah satu atap rumah.

Aku bisa menebus beberapa hal yang tak pernah aku lakukan semasa kau menjadi istriku...

Batin Kendrick. Satu jam kemudian Alford muncul dan mengatakan semua sudah siap. Seorang perawat datang dengan kursi roda dan Kendrick membantu Clara duduk di atasnya.

Begitu sampai di parkiran Kendrick menggendong Clara dan menempatkannya di jok depan. Ia memberi isyarat pada Alford untuk pindah ke mobil yang lain bersama suster dari rumah sakit.

"Kendrick...".

Panggil Clara begitu mobil sudah melaju di jalan umum. Ia sangat resah bahwa Kendrick akan membawanya ke mansion pria itu.

"Ada apa?".

Balas Kendrick tanpa menoleh. Ia fokus menyetir.

"Maksudku...Aku bisa menyewa atau membeli sebuah hunian. Aku tidak ingin membuatmu repot".

"Tidak. Aku mohon padamu agar tidak membuang waktu. Kau perlu perawatan. Dan aku tidak mungkin membiarkan dirimu sendiri".

"Tapi...Aku tidak nyaman".

Kendrick menoleh dan menatapnya sekilas.

"Kita akan bicara begitu tiba di rumah".

Clara terdiam. Tak  ada gunanya berdebat dengan mantan suaminya ini. Ia tak akan menang jika Kendrick sudah memutuskan.

Mobil memasuki kawasan mansion elit. Clara menoleh pada Kendrick.

"Aku tinggal di sini. Apartemen lama sudah aku jual. Di sini lebih nyaman dan sedikit sepi dari hiruk pikuk kota".

"Kau membaca pikiranku".

Kendrick terkekeh lalu memarkir mobil. Sebelum ia memutar untuk membuka pintu, Clara sudah turun.

"Kau harus duduk di kursi roda. Ayo!".

"Tidak Kendrick. Aku bisa berjalan dengan kedua kakiku".

Kendrick menekan sesuatu di depan pintu dan pintu kayu itu terbuka.

"Welcome home Clara".

Tangan Clara langsung memukul lengan Kendrick karena merasa tindakan Kendrick konyol. Kendrick malah tertawa dan menarik tangannya untuk masuk. Ia langsung menuju ke kamar yang ada di lantai dasar. Dekat dengan ruang santai.

FATED (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang