Fated To Love You

237 28 8
                                    

Sudah hampir satu jam dan Kendrick belum muncul. Sedangkan Clara akan menaiki penerbangan ke Austin 30 menit lagi. Ia masih duduk di ruang tunggu sambil menatap ke pintu masuk. Serasa ada yang hilang di sana.

Ponselnya berdering dan ia melihat nama Alford di layar.

"Maafkan aku Nyonya tapi aku tidak bisa menghubungi Tuan Foster. Kalau kalian masih lama, aku akan pergi ke kantor lalu aku akan kembali lagi".

"Apa maksudmu? Dimana Kendrick?".

"Dia bersama Anda...".

Tanpa aba-aba Clara berdiri dan menyeret kopernya. Ia berlari keluar secepat mungkin. Ia pergi di tempat terakhir tadi saat bersama Kendrick tapi pria itu tidak ada di sana.

"Alford! Kau dimana?".

Clara melirik ke kiri dan kanan sambil mencari keberadaan Alford. Namun karena ia tidak fokus, saat akan menyeberang ke halaman parkir, sebuah mobil yang melaju menabraknya dan ia terpental. Alford yang melihat itu langsung berlari ke arah Clara.

"Alford...".

Ucap Clara sebelum semua di sekelilingnya gelap. Alford segera menggendong tubuh Clara yang penuh darah menuju mobil. Ia segera membawa Clara ke rumah sakit terdekat.

Saat tiba di unit gawat darurat Clara langsung dibawa masuk oleh petugas. Alford yang menunggu di balik pintu berusaha menghubungi ponsel Kendrick. Tapi tetap saja itu tidak aktif.

Pintu terbuka dan seorang perawat pria berdiri.

"Keluarga Kendrick Foster".

Jantung Alford hampir berhenti berdetak begitu mendengar ucapan perawat itu. Ia langsung mengangkat tangannya karena mulutnya tidak bisa bicara.

"Aku sekretarisnya".

"Dokter ingin bicara dengan Anda".

Alford mengangguk. Baru saja ia hendak melangkah, pintu kembali terbuka.

"Keluarga Clara Foster".

"Itu...aku".

Kedua perawat itu saling berpandangan.

"Mereka berdua adalah suami istri. Aku...Aku sekertaris Tuan Foster. Ada apa dengan Nyonya Foster?".

"Dokter ingin membicarakan tentang kandungan Nyonya Foster".

Tubuh Alford menegang. Berbagai hal buruk hinggap di pikirannya. Ia berjalan mengikuti kedua perawat itu ke ruangan di samping unit darurat. Dokter yang menangani Kendrick mengatakan bahwa kondisi Kendrick benar-benar tidak stabil. Ia bahkan tidak tahu apa pria itu bisa membuka matanya lagi atau tidak. Mereka sedang berusaha menjaga tekanan darah pria itu agar tetap berada di posisi normal.

"Tolong lakukan apapun agar ia bisa membuka matanya. Berapa pun biayanya, jangan dipikirkan. Aku mohon, dokter".

"Kami akan melakukan semua prosedur. Apapun itu, kami harap keluarga bisa bersiap untuk kemungkinan terburuk mengingat Tuan Foster memiliki riwayat penyakit kelainan jantung. Harapan hidupnya masih abu-abu".

Alford hampir tidak bisa menelan ludah. Rasa sesak menjalar di seluruh rongga dadanya. Ia bahkan menolak pikirannya saat membayangkan kematian Kendrick di ambang pintu.

"Untuk Nyonya Foster...".

Pikiran Alford terputus. Ia kembali menatap dokter yang lain di sisi dokter Kendrick.

"Ya...".
Ucap Alford hampir tidak terdengar. Matanya berkaca-kaca.

"Ia mengalami pendarahan akibat benturan keras di perutnya. Maaf tapi bayinya tidak bisa diselamatkan... Kami juga harus melakukan CT Scan untuk memastikan tulang panggulnya tidak bermasalah.".

FATED (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang