Need a Hug

272 35 9
                                    

Setelah menutup pintu, Clara merasa linglung. Segala sesuatu meledak di otaknya. Bahkan berkas pemeriksaan kehamilan belum ia simpan di dalam tas.

Ia belum tahu harus berjalan ke kiri atau kanan. Saat itu satu tangan menepuk pundaknya.

"Kau disini?".

"Clara?".

Refleks Clara berbalik dan betapa terkejutnya ia melihat wajah Kendrick. Matanya membulat sempurna sama seperti melihat hantu. Ia memalingkan wajahnya dan berniat pergi dengan langkah panjang.

Namun Kendrick mengejarnya. Ekspresi Clara membuatnya sangat penasaran dan curiga. Memang pagi ini ia memutuskan untuk menjenguk Clara namun dokter yang merawatnya mengatakan Clara sudah diijinkan pulang sejam yang lalu. Dokter memberitahu Kendrick bahwa Clara mungkin masih konsultasi dengan dokter kandungan. Itulah sebabnya Kendrick mencarinya.

Karena rasa cemas dan takut, Clara tiba di halaman parkir dan mencari mobilnya. Ia hanya ingin melarikan diri secepatnya.

Tangan Kendrick mencekalnya. Udara begitu dingin dan wajah Clara semakin pucat.

"Ikut aku!".

Ucap Kendrick dingin. Clara berusaha menarik tangannya namun cekalan tangan Kendrick terlalu kuat. Kendrick membawa Clara ke mobilnya dan mendorongnya masuk. Ia mengulurkan tangannya dan memasang seat belt pada Clara.

Mobil Kendrick melaju di jalan. Hujan salju mulai turun dan Kendrick semakin melajukan mobilnya hingga mereka tiba di apartemen mewah. Ini adalah Apartemen kelas satu di Austin. Clara tahu ini tempat tinggal Kendrick.

"Aku ingin pulang...".

Kendrick yang sedang menuang kopi tiba-tiba berhenti bergerak dan menatapnya.

"Minum ini lalu aku akan menghubungi David untuk menjemputmu".

Kendrick membawa dua gelas kopi dan memberikan satu untuk Clara namun Clara menggeleng.

"Kenapa? Kau takut aku memberimu racun?".

Clara menggeleng cepat.

"Bukan itu. Hanya saja aku...aku...".

"Oh ya, kenapa kau datang ke dokter kandungan?".

Wajah Clara tegang. Jantungnya berdegup kencang sekali.

Tolong aku Tuhan...

"Clara...".

"Oh itu, perutku sedikit bermasalah jadi aku ke sana untuk memeriksanya. Mungkin saja itu Tumor atau Kista...".

Clara sendiri kaget dengan mulutnya yang lancar mengeluarkan alasan bohong. Tapi ia lega sedikit.

"Tumor? Kista? Bukankah itu hanya dialami oleh perempuan yang sudah melahirkan?".

"Kendrick... aku lelah. Bisakah kau tidak meneror aku dengan banyak pertanyaan?".

Clara pergi ke jendela dan menatap keluar. Matanya berkaca-kaca. Ada kata maaf yang terucap di dalam hatinya berulang kali atas kebohongan ini. Seharusnya ia jujur pada Kendrick  tapi rasa takut membuatnya berbohong.

Mereka hanyalah mantan suami istri. Ia tidak yakin Kendrick akan menerima ini.

Bau asap rokok tercium di hidung Clara. Ia menoleh cepat.

"Apa yang kau lakukan?".

"Bukan urusanmu".

Jawab Kendrick dingin. Seakan ingin membalas perkataan Clara sebelumnya.

"Kendrick... kau sakit. Kau tahu merokok tidak...".

"Aku sakit? Biarkan saja. Itu bukan urusanmu!".

Clara mendekat dengan menggeleng kepala. Ia ingin merampas rokok di tangan Kendrick.

FATED (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang