Sadness In Your Eyes

196 28 4
                                    

Dunia di sekitar Clara berputar, keringat dingin bercucuran. Ia mengedipkan matanya beberapa kali agar mempertahankan kesadarannya.

"Kau salah paham Clara".

Kendrick berusaha meraih tangan Clara namun ia mendorongnya.

"Apa kesalahan yang aku buat? Bertahun-tahun berlalu dan kau masih menganggap aku sebagai kesalahan dalam hidupmu? Kendrick... Kau menyakiti aku...".

Suara Clara meninggi dan ia kehilangan kendali yang membuat Kendrick terpaksa menggendongnya ke mobil. Beberapa orang yang lewat melihat ke arah mereka. Untunglah malam gelap jadi agak sulit bagi seseorang untuk mengenali Kendrick. Clara memberontak dan meminta Kendrick melepaskan dirinya namun itu sama sekali tidak dihiraukan oleh Kendrick hingga mereka tiba di mobil.

Otomatis pintu terbuka dan Kendrick menunduk untuk meletakkan tubuh Clara di jok belakang. Setelah itu dirinya ikut masuk.

"Jalan Alford!".

Mobil bergerak perlahan dan Clara baru menyadari situasi ini. Ia menatap punggung Alford.

"Hotel Horizon".

Tak ada sahutan. Mobil terus melaju di jalan raya. Seharusnya ini jadi perjalanan yang menyenangkan namun bagi Clara ini sangat memalukan. Ia malu pada Alford. Karena Alford pasti sudah melihat semuanya.

Begitu mobil berada di jalur lain Clara segera menyadari sesuatu. Ia menyikut lengan Kendrick namun pria itu sedang memejamkan matanya. Kemudian ia beralih dengan menginjak sepatu Kendrick dengan sepatunya.

"Ada apa?".

Suara Kendrick terdengar manis dan lembut. Clara merasa dongkol. Ia melotot pada Kendrick lalu menarik dirinya agak menjauh. Segala kekesalan bersarang di dalam dirinya. Ia menahan itu karena malu pada Alford, meskipun ia pernah terbiasa dengan kehadiran Alford namun tetap saja itu sangat tidak nyaman sekarang jika mereka bertengkar di mobil.

Akhirnya mobil berhenti di sebuah vila mewah. Ia sudah menduga bahwa itu adalah milik mantan suaminya Kendrick Foster. Pria itu punya kekayaan fantastis dan ia banyak memiliki hunian mewah dimana- mana. Kendrick lebih suka tinggal di rumah daripada di hotel.

Dengan cepat ia turun sebelum Alford membuka pintu untuknya. Kakinya bahkan melangkah lebih dahulu menuju pintu utama.

Kendrick menyusulnya dan membuka pintu. Tanpa aba-aba Clara langsung masuk dengan menghentakkan kakinya ke lantai sehingga gesekan heels menyakiti rumitnya namun ia tidak peduli.

"Duduklah. Aku akan menyiapkan makan malam. Aku tahu kau lapar".

"Tidak. Bawa aku pulang!".

Clara tidak ingin duduk. Nada bicaranya sangat ketus. Kendrick menyugar rambutnya.

"Apa kita akan bertengkar lagi? Tidak bisakah kita bicarakan semua secara baik?".

"Aku hanya ingin pulang. Kau hanya perlu menyuruh Alford mengantarku dan kita...kita tidak akan bertengkar Kendrick".

"Tapi setidaknya kau harus makan lebih dahulu setelah itu kau boleh pergi. Aku mohon...".

"Tidak perlu Kendrick. Aku bisa mengurus diriku sendiri ".

Kendrick sedikit terpancing oleh sifat keras kepala Clara. Ia menatapnya lekat.

"Tolong lakukan itu untuk...untuk anakku".

Ucapan pelan Kendrick membuat Clara terkejut bukan main. Tanpa sadar kakinya melangkah mundur.

"Kau...Kau...".

"Aku tahu semuanya. Aku menunggumu untuk memberitahu aku tapi kau lebih suka bersembunyi. Apa kau tahu kenapa kita seperti ini? Dari dulu, kau selalu berpikir kau bisa melakukan segalanya tanpa siapapun namun nyatanya tidak. Dunia ini tidak sesederhana apa yang kau pikirkan Clara. Aku datang kepadamu tapi kau pikir aku akan merusak duniamu. Kau bilang aku menyakitimu tapi bagaimana denganku? Apa kau tidak menyakiti aku? Kau ... hanya memikirkan dirimu sendiri Ra... Kau...".

FATED (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang