"Aku menemukan gelang ini, kurasa cocok dengan mu, Vernon." Ujar Beverly.
Vernon diam bergeming sembari melihat Beverly dari jarak yang sangat dekat dengannya. Mengapa jika dekat dengan gadis ini membuat detak jantung nya tak aman?
Apakah sungguh benar adanya kata petuah yang mengatakan "jatuh cinta pada pandangan pertama?"
Ah, rasanya mustahil. Ataukah jatuh cinta pada kegilaan gadis itu? Sepertinya itu alasan yang masuk akal.
"Sudah deh." Ucap Beverly seraya bertepuk tangan senang.
Senang karena ia bisa memberikan hadiah langsung kepada Vernon yang dulunya ia hanya bisa menyimpan dan tidak memberikannya.
"Gelang yang jelek." Celetuk Vernon membuat Beverly mendelikkan matanya kesal.
"Ya sudah sini berikan jika tidak mau." Ucap kesal Beverly berniat mengambil kembali gelangnya namun dijauhkan oleh Vernon.
"Tapi, kurasa aku yang baik hati ini bersedia memakai gelang jelek ini." Ucap Vernon membuat Beverly menatap musuh.
"Terserah kau saja!" Ucap kesal Beverly memalingkan wajahnya.
Tanpa disadari Beverly, pemuda yang dikenal dingin bagaikan triplek itu tersenyum.
Tunggu, mengapa ia tersenyum?
"Dasar bibir miskin. Seperti ini saja tersenyum." Batin Vernon merutuki bibirnya yang masih saja mempertahankan senyumannya.
***
Tidak terasa, satu peman telah berlalu. Kini, desa Daekrahm sudah jauh lebih baik dibandingkan saat pertama kali Beverly datang ke desa itu.
Bangunan-bangunan yang semula roboh dan tak terbentuk, kini telah terbangun beberapa rumah utuh dan layak ditinggali.
Sebab tidak mungkin Beverly biarkan para penduduk desa Daekrahm diam kedinginan diluar sana.
Dalam kurun tujuh hari, beberapa rumah telah terbangun yang sekiranya cukup untuk menampung para penduduk desa Daekrahm. Pembangunan cepat selesai lantaran Pierre dan Vernon pun turut memberikan bantuan untuk desa Daekrahm dengan mendatangkan para kesatria Cornelius untuk turut membantu. Jadi, tidak heran jika pembangunan cepat selesai. Walaupun tidak semuanya selesai, masih ada pembangunan yang harus dilanjutkan.
Selama tujuh hari pula, Halina menyembuhkan penyakit yang diderita para penduduk desa Daekrahm. Kini, penduduk desa Daekrahm sudah pulih dan memiliki stamina sehat berkat Halina.
Banyak canda tawa di setiap waktu saat mereka membangun kembali desa Daekrahm. Tawa dan lelah bersama telah mereka lewati. Bagaikan sebuah keluarga harmonis yang sudah terjalin cukup lama.
Desa Daekrahm benar-benar sangat terbantu dengan bantuan Pierre, Vernon, Halina dan Beverly. Karena mereka, desa Daekrahm memiliki tempat menaung, makanan yang layak dimakan dan pakaian hangat. Bahkan, mereka membangun sawah untuk menanam sayuran dan buah sehingga desa Daekrahm tidak akan kelaparan.
Kabar mengenai Pierre dan Vernon membantu desa Daekrahm sudah tersebar luas di sepenjuru negeri hingga kekaisaran pun mendengarnya sebab terdengar kabar pula jika Halina turut membantu.
Walaupun desa Daekrahm tidak mengetahui identitas Pierre sebagai putra mahkota, Vernon sebagai Grand Duke dan Halina sebagai saintess. Para penduduk desa Daekrahm hanya mengetahui jika Pierre, Vernon dan Halina hanyalah rakyat biasa dengan kekayaan melimpah.
Beverly layaknya figuran, kabar tentangnya dalam membantu desa Daekrahm tidak ada yang mengetahuinya sama sekali selain orang-orang yang membangun desa Daekrahm dan orang-orang di kediaman Eleanor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rescue Favorite Characters [END]
FantasyApa yang ada di dalam pikiran mu ketika seseorang mengulang kehidupan 99 kali di dunia asing? Roseanne Ilyana, kerap disapa Rose. Bereinkarnasi ke dalam novel yang sangat ia gemari hingga tak terhitung berapa kali gadis itu baca. Tiba-tiba, secara a...