29. Pembunuh Keji

12K 929 6
                                    

Kerajaan Enchancia digegerkan oleh kasus pembunuhan keji yang ada di kerajaan Utara Enchancia. Tempat khusus Putri Mahkota, Ratu, Putri kerajaan dan calon Saintess.

Tidak ada yang terkecualikan. Ratu Enchancia dan Adelyn sendiri menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut, termasuk Gracie sendiri. Bahkan, baik pelayan mau prajurit pun turut menjadi tersangka.

Berita tersebut sudah menyebar luas ke seluruh kerajaan Enchancia hingga para rakyat pun mendengarnya. Siapa pembunuh keji yang dengan tega nya membunuh manusia dan banyak hewan?

Namun, berita tersebut mampu membuat Vernon menjadi kesal. Bagaimana tidak murka? Jika ia yang hendak pergi menemui kekasihnya tapi justru diharuskan untuk menyelesaikan kasus pembunuhan itu?

Tunggu, kekasihnya? Astaga, membayangkannya saja membuat Vernon bersemu merah.

Disinilah kini Vernon berada, di istana raja Enchancia. Raja tengah memberitahukan para kesatria terlatih untuk menemukan kasus pembunuhan keji itu.

"Mohon maaf atas kelancangan hamba yang mulia. Jika berkenan, saya ingin bertanya." Ujar Jeremy selaku anggota kesatria terlatih yang dipimpin oleh Vernon.

"Silahkan." Ucap sang raja di singgasananya.

"Mengapa kita perlu melibatkan ratu dan putri, yang mulia?" Tanya Jeremy mewakili pertanyaan-pertanyaan dari para anggota kesatria lainnya.

"Untuk itu akan dijawab oleh Pierre. Jawablah, ini adalah untuk membuktikan kau sudah belajar sejauh mana." Ucap sang raja dan diangguki oleh Pierre.

"Mohon izin untuk menjawab ayahanda. Seperti yang diketahui oleh kita jika di istana utara terdapat bangkai manusia dan hewan yang dibunuh secara keji. Dari hasil pemeriksaan tabib, mereka mengatakan jika hal itu karena ulah seseorang yang membunuhnya dengan berulangkali menancapkan benda tajam. Oleh karena itu, karena hal ini, berita tersebar luas dan membuat rakyat serta bangsawan khawatir, maka kasus ini akan menjadi kasus tingkat S. Mengapa? Karena terdapat dugaan jika yang melakukan itu mempunyai sifat keji yang bisa saja membunuh siapapun dan membuat rakyat serta bangsawan resah.

Kami anggota kerajaan mendapatkan tuntutan untuk menemukan sang pelaku. Baik itu anggota kerajaan, pelayan maupun prajurit. Sekalipun calon saintess yang dikatakan mempunyai hati suci. Seperti yang ada di dalam peraturan kerajaan, jika mengenai kasus pembunuhan keji atau meresahkan rakyat, maka tidak akan mengenal siapapun pelakunya. Dan ia harus mendapatkan sanksi yang layak dan pantas." Jelas Pierre menatap para anggota kesatria.

"Apa kalian mengerti?" Tanya sang raja dan diangguki oleh mereka. "Sekarang aku tugaskan kalian untuk menemukan sang pelaku!"

"BAIK YANG MULIA!" Teriak hormat para anggota kesatria terlatih Cornelius.

"Kau ikutlah Pierre." Ucap sang raja.

"Baik ayahanda." Ucap Pierre memberikan salam.

Setelah itu, seluruh kesatria Cornelius pergi untuk mengerjakan tugasnya. Tersisalah sang raja, sekertarisnya dan juga penasehat.

"Apa ini semua baik-baik saja yang mulia? Saya merasa akan ada sesuatu yang buruk." Ujar sang penasehat dengan raut wajah kentara sekali khawatir.

"Jika kau berkata seperti itu maka aku tidak bisa bersikap tenang. Pasalnya kerajaan Enchancia adalah kerajaan damai yang tak pernah terjadi peperangan semenjak 17 tahun yang lalu. Tapi, beberapa akhir ini kerajaan Enchancia selalu dibuat resah setelah kejadian festival keracunan itu." Ucap sang raja sama khawatirnya.

"Yang mulia... Saya mendapatkan saksi mata yang mengatakan orang-orang inilah saat malam hari keluar dari taman Utara." Ucap sang sekertaris memberikan secarik kertas yang berisikan beberapa nama.

Rescue Favorite Characters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang