38. Kaburnya sang Pelaku

11.8K 849 6
                                    

"Tuan?" Tanya Beverly melepaskan pelukannya. "Apa maksudmu?"

"Tuan Vernon adalah tuan ku, nona. Ia yang selama ini meminta ku untuk menjaga mu dan ia juga yang menyuruh ku untuk pergi dari kerajaan." Jelas Arthur membuat Beverly menutup mulutnya tak percaya.

Vernon tersenyum. Ia mengelus lembut pipi Beverly yang masih terasa basah karena air matanya. "Maafkan aku karena tidak memberitahukan mu."

Beverly masih terdiam sembari mencerna apa yang terjadi. Satu hal yang dapat ia tangkap saat ini, ternyata tuan yang diagungkan oleh Arthur adalah Vernon? Lalu, alasan mengapa Arthur membuat Pierre dan Gracie menderita adalah karena Vernon menderita?

"Itu berarti, alasan mengapa Arthur pergi setelah membuat Pierre dan Gracie menderita adalah karena usiran kasar dari Vernon yang mengatakan kepada Arthur untuk pergi jauh? Sungguh? Wah, plot wist apaan ini." Batin Beverly shock.

"Eve? Hei, apa yang terjadi? Apa kau marah kepada ku?" Tanya Vernon risau.

"Tidak, mana mungkin aku marah padamu? Aku hanya terlalu terkejut. Aku tidak percaya jika Arthur yang ku minta untuk melindungi mu justru kau sendiri adalah tuan-nya. Tentu saja tanpa Arthur minta pun ia akan menjaga mu." Ucap Beverly masih mempertahankan wajah terkejutnya.

"Nona pintar." Puji Arthur.

"Tunggu, itu berarti kau mengkhawatirkan ku? Kau memintanya untuk menjaga ku? Sungguh?" Tanya Vernon tersenyum mengembang hingga terbentuk bagaikan bulan sabit.

Beverly terpana namun setelahnya ia tertawa pelan. Wajah memerah bak tomat dan senyuman merekah Vernon mampu membuatnya tertawa pelan.

"Hei, mengapa tertawa?"

"Karena kau lucu."

"A-apa?"

"Kau lucu Vernon."

"A-ah t-tidak he-hentikan!"

"HAHAHAHA,"

"Yah, jadi nyamuk deh." Batin Arthur prihatin pada dirinya sendiri.

***

Ditempat Gracie berada. Ia masih mempertahankan tatapan tajamnya ke arah depan.

"Aku akan melakukan segala cara untuk mengembalikan kebahagiaan ku. Jika aku tidak bisa bahagia, maka Beverly pun tidak boleh bahagia." Ujarnya sembari mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Aku akan mengabulkan keinginan mu." Ucap seseorang yang tiba-tiba datang diluar jeruji besi.

Gracie langsung saja mendongak untuk melihat seseorang yang wajahnya tidak terlihat jelas lantaran minimnya cahaya. Tapi, ia yakin jika orang itu adalah orang yang selama ini membantunya untuk menghilangkan bukti.

"Mau apa kau kemari?! Bantuan mu tidak berguna. Pada akhirnya aku tetap tertangkap." Ujar Gracie sembari meluruskan kakinya.

"Untuk itu memang kesalahan. Tapi, tidak untuk kali ini." Ujar orang itu.

Gracie mendelikkan matanya. Namun tak ayal, ia tertarik dengan apa yang dikatakan oleh orang itu setelahnya. "Kau akan keluar dari ruangan gelap ini. Tapi, satu yang aku minta balasannya. Kau harus memberikan ramuan ini untuk Erly dan bawa mayatnya kepada ku. Karena Randolph sialan tidak ingin melakukannya."

"Oho apakah itu ramuan untuk membuat Beverly mati?" Tanya Gracie.

"Ya, kau bisa bilang begitu."

"Baiklah, aku akan melakukannya."

***

Belum satu hari Gracie berada di penjara bawah tanah, ia sudah menghilang begitu saja tanpa meninggalkan bukti apapun. Bahkan, hilangnya Gracie baru di sadari saat esok harinya.

Rescue Favorite Characters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang