27. Second Antagonist

12.5K 1K 12
                                    

Setibanya di kekaisaran Shasteeon, kedatangan Isaac dan Kaylee langsung disambut hangat oleh para pelayan serta kesatria. Beverly mengharapkan sambutan? Oh, tentu saja tidak. Ia sadar diri jika ia hanya rakyat biasa.

"Lihat kan kak? Disini benar-benar memuakkan." Bisik Kaylee kepada Beverly.

Perkataan itu sudah Beverly dengar berulang kali di sepanjang jalan kekaisaran menuju ruang raja dan ratu kekaisaran.

"Ya, kau benar." Angguk setuju Beverly.

Hal yang memuakkan bagi Kaylee dan Beverly adalah beberapa pelayan dengan sengaja nya melakukan segala cara untuk menggoda Isaac.

Lihat saja pakaian yang dikenakan oleh mereka. Sangat minim dan kurang bahan. Apa mereka tidak takut jika nanti masuk angin dan bahkan lebih parahnya dihukum mati?

"Apa kau tidak lelah?" Tanya Beverly, tentunya kepada Isaac.

"Tidak. Lagipula, mereka hanya ulat kepanasan yang sebentar lagi mati." Jawab Isaac.

Beverly dan Kaylee menelan ludahnya sendiri dengan menatap ngeri Isaac. Apa katanya? Mati? Membayangkannya saja sudah mengerikan.

"Lihat, siapa rakyat jelata itu." Bisik seorang pelayan yang tertuju kepada Beverly.

"Mengapa putra mahkota membawa gelandangan itu? Lihat, kita lebih baik bukan?" Bisik pelayan satunya lagi.

Yah, tentunya cibiran dan caci maki beberapa pelayan untuk Beverly tidak bisa terelakkan.

"Bolehkah aku pukul saja mereka? Arghhh ingin ku cabik-cabik mereka." Geram Kaylee yang mendengar bisikan tak seperti bisikan itu.

"Tidak usah. Ekhem. WOI ANJING KALO NGOMONG SINI DIHADAPAN ORANG NYA LANGSUNG JANGAN DIBELAKANG SEPERTI ITU! SAMPAH!" Teriak Beverly berbalik badan dan menatap tajam kedua pelayan kurang bahan itu.

Lantas, perkataan Beverly mampu membuat kedua pelayan itu, Kaylee termasuk Isaac terlonjat kaget dengan mata yang hampir terlepas. Teriakan Beverly tidak main-main.

"Benar-benar orang gila. Ayo pergi." Ucap salah pelayan bergidik dan berlari pergi bersama kawan kurang belaiannya itu.

"WOI NAPA KABUR LO PADA. SINI HADAPIN GUE. KAGAK TAKUT GUE SUMPAH KAGAK." Teriak Beverly sembari melipat-lipat gaun lengannya.

"Dik. Bolehkah kakak lempar orang gila ini ke tebing?" Tanya Isaac menatap Kaylee.

"Silahkan kak. Aku sudah tidak kuat menghadapi sifat bin ajaib kak Erly." Ucap Kaylee menatap heran Beverly.

"Enak sa-"

Perkataan Beverly tersela oleh suara seseorang. "Ada apa ini ribut-ribut?"

"Ayah... HUAAAA AYAHHH KAYLEE RINDU AYAH HUHUHU." Teriak Kaylee yang langsung berlari kencang dan memeluk pria paruh baya dengan mahkota diatas kepalanya.

"Kaylee anak ku huhuhu ayah pun merindukan mu. Kemana saja kau ini?" Tanya pria paruh baya itu sembari memeluk erat putrinya.

"H-hah? Ayah? Dia raja?" Bisik Beverly kepada Isaac menunjuk seorang pria paruh baya yang datang bersama beberapa kesatria. Pertanyaan Beverly diangguki oleh pemuda itu.

"Aishh habislah gue." Batin Beverly frustasi. "S-salam sang cahaya matahari, semoga kesehatan selalu menyertaimu, yang Mulia." Salam Beverly membungkukkan tubuhnya dan sedikit mengangkat gaunnya.

"Ah, kau yang menyelamatkan putri ku ya?" Tanya sang raja Shasteeon setelah melepaskan pelukan rindu putrinya.

"Mohon maaf atas kelancangan saya yang mulia, apa yang mulia mengetahui itu?" Tanya Beverly dengan anggunnya. Tentunya mendapatkan delikan mata oleh Isaac dan Kaylee.

Rescue Favorite Characters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang